. . . . JOURNEY PART 3

JOURNEY PIC 2

Title : Journey

Cast : Bae Suzy, park jiyeon, jung soo jung, kang min hyuk, Kim Myung Soo, yoo seung ho

Other Cast : _¿_

Scriptwriter : bluebyta

Genre : friendship, Romance

Rating : PG 15

Lenght : Chaptered

 

NB : tulisan bercetak tebal adalah Myung Soo, tulisan bercetak miring adalah flashback

Disclaimer : cerita ini merupakan karya dan hak milik penulis akan tetapi tokoh dalam cerita merupakan milik orang tua dan agensi masing-masing. Tidak ada pelanggaran yang dimaksudkan dalam penggunaan tokoh selain untuk cerita.

***

Sudah sejak satu jam yang lalu myungsoo dan ayahnya berada di perusahaan. Padahal jam kerja baru akan dimulai 1 jam lagi. Myungsoo yang sedari tadi duduk disamping ayahnya yang sedang menjelaskan tentang pekerjaan dan ketiga sekertaris yang akan membantunya, malah sibuk menggerutu dalam hati karena jadwal tidurnya terganggu. Dia benar-benar menyesal karena tidak memilih tinggal di apartemen. Setidaknya jika di apartemen dia tak akan dibangunkan jam 4 pagi untuk bersiap ke kantor. Dan lagi, dia harus merelakan mobil pinjamannya terparkir tenang di rumah.

“yeoja ini bernama suzy, dia sekertarismu yang ketiga. Mereka bertiga benar-benar bisa di andalkan. Kemudian untuk proyek di daegu,,,”

Myungsoo yang sedari tadi tidak mendengar apa yang dikatakan ayahnya mengangguk malas “ne ahboji. Aku paham semua yang kau katakan. Selebihnya biar aku cari tau sendiri nanti. Tapi, tidak bisakah kita sarapan dulu sekarang?”

Hae soo menatap putranya sambil menghela nafas. Sebenarnya dia tau myungsoo sama sekali tak mendengarkan apa yang dia jelaskan tadi. Tapi itu lebih baik, semakin banyak putranya tak tau maka akan semakin banyak masalah yang terjadi, dan itu akan membuatnya lebih dewasa. hae soo meminta sekertaris pribadinya menghubungi salah satu sekertaris myungsoo untuk membawakan sarapan.

“sarapanmu akan tiba di sini dalam 30 menit. Dan saat sarapanmu datang ayah harap kau sudah mengerti isi dokumen-dokumen ini.” ucap hae soo sambil menunjuk tumpukan laporan di meja kerja putranya “haahh aku lelah, ayah akan pulang, meminum obat dan istirahat. Jadi berilah kesan baik di hari pertamamu”

“ne? Kau tak akan menemaniku ahboji? Setidaknya perkenalkan aku dulu”

“kau bukan anak SD yang harus diperkenalkan orang lain. Perkenalkan dirimu sendiri dan jangan permalukan dirimu di depan para yeoja nanti”

“yeoja? Siapa?”tanya myungsoo

Hae soo memasang wajah datar seolah mengatakan harusnya kau dengarkan penjelasanku “molla” jawab hae soo kemudian pergi meninggalkan ruangan putranya.

***

10 menit setelah kepergian hae soo

Aku membaca lembar kesepuluh dan kurasa ini menghabiskan banyak energi. Aku makin lapar dan makananku tidak segera tiba. Kuletakkan dokumen-dokumen itu di bawah meja lalu aku bersandar di kursi sambil menaikkan kaki di atas meja. Jadi seperti ini yang ahboji kerjakan setiap hari selama lebih dari setengah umurnya. Ini semua mengingatkanku saat di universitas. Berada di kelas benar-benar membosankan. Sama seperti sekarang. Aku bertanya-tanya apakah ahboji pernah bermain ski atau sepak bola. Haaahh aku ingin bermain ski dengan min hyuk.

Krrrruuuukkkk

“aigoo, sabarlah sebentar. 10 menit lagi sarapan akan datang” aku mengelus perutku untuk kesekian kalinya. Aku baru sadar kalau ruanganku sangat besar. Dan, ada 3 meja kosong lain di sini. Yang di kanan, itu pasti meja untuk sekertarisku, kemudian milik siapa 2 meja yang lain. Molla,,,molla,, berpikir membuatku tambah lapar. Myongsoo pabo, kenapa aku tak makan sebelum berangkat. Arrgghhh ini semua karena ahboji.

Kruuuuuukkk

“aahhh aku lapar” teriakku sambil melempar kotak tinta ke sembarang arah lalu menyandarkan kepalaku di meja.

“omo” aku mendengar teriakan seorang yeoja sekarang. Lapar benar-benar membuatku seperti orang tak waras.

“YA, neo jinjja” bentakan seorang yeoja membuatku mengangkat kepala

“omo” tiga orang yeoja berdiri di depanku. Apa ini halusinasi karena lapar “kalian siapa?”

“siapa?” tanya salah satu yeoja. aigoo matanya benar-benar menyeramkan. Sebenarnya dia apakan matanya itu “siapa kami? Bukankah anda yang harusnya lebih tau?” tanya yeoja lain yang membawa kotak makan di tangannya. Itu sarapanku.

“ini hari pertama kami bekerja di kantor pusat dan kau membuat pakaian soo jung kotor karena tinta” omel yeoja bermata seram

“gwaenchana jiyeon-ah. Lebih baik kau antar aku mengganti pakaianku” kata yeoja bernama soo jung

Aku merasa sedikit tak enak dengan suasana ini. dan yang lebih penting aku lapar. “mian” itu kata-kata terbaik yang bisa keluar dari mulutku

“gwaenchanhseubnida sajangnim” kata yeoja bernama soo jung “saya permisi sebentar” lalu dia pergi diikuti yeoja bermata seram bernama jiyeon. Pertemuan macam apa ini, baru hari pertama dan seperti ini jadinya. Ini membuatku teringat ucapan soung ho, apa perusahaan ini akan baik-baik saja di tanganku. Harusnya aku tidak menerima permintaan ahboji

Flashback

“Syarat?”tanya myungsoo

“Eoh”jawab hae soo ” kau sudah besar dan kau sudah terlalu banyak bermain. Jadi mulai besok kau harus menggantikanku di kantor pusat”

“MWO?” min hyuk dan jae min berteriak tak percaya sementara myungsoo memasang wajah tanpa ekspresi yang tak dapat diartikan.

myungsoo tak habis pikir dengan keputusan ayahnya, dia pikir ayahnya masih sangat mencintai pekerjaan dan tak akan melepaskan perusahaan untuk ditangani orang lain. Itu berita bagus kalau ayahnya meminta dirinya menangani perusahaan tapi kenapa sangat tiba-tiba dan langsung ke perusahaan pusat. Bahkan min hyuk harus mencuci piring sejak usia 17 tahun untuk bisa menjabat seperti sekarang di bisnis keluarganya sendiri.

“tidakkah kau salah mengambil keputusan ahboji?”tanya myungsoo akhirnya

Hae soo tersenyum kecil “kurasa tidak”

“apa tidak bisa aku di perusahaan cabang saja?”

“kenapa harus disana. Kau bukan orang yang harus kesana dulu untuk mencapai puncak” jawab hae soo. “memegang tanggung jawab utama di perusahaan itu bahkan 1000 kali lebih berat daripada meniti karir dari bawah. Bertahan di atas pohon akan lebih sulit daripada memanjat pohon itu sendiri.” Ucap hae soo dalam hatinya

“tapi bahkan min hyuk harus mencuci piring sebelum berada di posisinya sekarang”

“kakeknya memang temanku, tapi bukan berarti kami punya cara yang sama mendidik penerus kami. Mereka punya cara sendiri. Lagi pula perusahaan ini tak kecil. Apa kau harus belajar mencuci mobil, mengerjakan deadline percetakan, mencuci piring dan merancang penemuan gadget baru untuk bisa jadi pimpinan?” kata hae soo dengan nada sebijaksana mungkin

“saat ada di posisi atas tanpa pengalaman, kau akan merasa sangat bodoh meski kau memiliki kecerdasan di luar standar, kau akan merasa rapuh dan frustasi mengatur segalanya yang ada di perusahaan, kau ingin marah tapi tak akan bisa karena tak ada yang bisa dan boleh disalahkan, kau akan lelah tapi tak akan mampu istirahat. Bahkan tidurmu akan membuatmu semakin lelah” batin hae soo

“tapi setidaknya biarkan aku sedikit berlatih dan terbiasa. Tidak bisakah aku mengurus perhotelan di perusahaan cabang dulu? 1 tahun saja” pinta myungsoo

“sudah kubilang kau tidak harus dan sayangnya kau juga tidak bisa” kali ini hae soo berbicara dengan tegas “coba lihat ayahmu ini. bukankah aku benar-benar harus istirahat? Apa aku harus bekerja keras sementara putraku yang berumur 24 tahun bermain ski setiap hari?” tanya hae soo dengan sedikit melirihkan suaranya

“ada tiga yeoja yang akan membantumu tapi juga akan memberatkanmu. Mereka akan membuatmu seperti kau bekerja sendiri. Tapi mereka akan datang membantu saat kau benar-benar frustasi.” Batin hae soo lagi

Myungsoo terdiam sangat lama. Kalimat terakhir ayahnya seperti pukulan telak untuknya. Sementara min hyuk dan ayahnya yang sedari tadi mendengarkan perdebatan ayah dan anak itu menatap myungsoo iba. Mereka berdua tau benar rasanya menjadi pemimpin tapi itu tidak cukup berat karena mereka punya pengalaman. Tanpa disadari kakek min hyuk yang sedari tadi berdiri di ambang pintu ikut mendengarkan perdebatan antara myungsoo dan hae soo.

Ehem!! Deheman pelan dan berat yang terdengar sangat bijaksana dari kakeh min hyuk memecah ketegangan. “wah,,,wahh. Ruangan ini seperti tempat isolasi. Hae soo-ah, lama tak bertemu. Kurasa sudah cukup untuk putramu. Dan mari kita mengobrol sebentar. Aku punya teh yang baik untuk usia kita. Dan kau kim myungsoo, lebih baik kau dengarkan kata ayahmu”

“aku kembali ke korea sore ini, aku harap kau sudah di korea besok” kata hae soo sebelum ia beranjak pergi.

Flashback end

Ehem!! Deheman yeoja disampingku membuyarkan lamunanku. Tinggal sisa seorang dari tiga yeoja. dan aku harap dia tak seperti yeoja bernama jiyeon tadi.

“kau,, siapa namamu?”

“saya bae suzy”

“apa kau sekertarisku?”

“ne”

“lalu mereka berdua?”

“yeoja yang pakaiannya terkena tinta tadi bernama jung soo jung dan satunya park jiyeon. Kami bertiga sekertaris anda”

Tiga sekertaris? Yang benar saja. Apa ahboji dulu juga memiliki tiga sekertaris. “baiklah aku mengerti. Apa itu sarapanku?”kataku sambil menunjuk kotak bekal di tangan yeoja itu

“ne”

“letakkan di meja kemudian kau boleh duduk di tempatmu” ucapku. Bukankah aku tidak terlihat seperti pimpinan baru. Aku belajar dengan baik tentang sifat pimpinan dari film favoritku. “Ahh dan lagi, aku mau bicara banmal saja untuk kita berempat kalau sedang tak ada orang. meskipun itu di kantor. Katakan pada jiyeon dan soo jung. Anggap saja kita teman dekat yang sedang berbisnis. Aku merasa lebih nyaman begitu” jelasku

“eoh” jawabnya

Dia benar-benar penurut. Suaranya bahkan tak terdengar canggung saat bicara banmal padaku.

***

Sementara soo jung sedang mengganti pakaian di ruang ganti ditemani jiyeon.

“arrrggghhh orang itu benar-benar. Baju ini baru saja jadi dan dia membuatnya tidak bisa dipakai lagi. Sial” dumel soo jung saat mengganti pakaian “kenapa baju ini sulit sekali di lepas. Jiyeon-ah bantu aku melepaskannya”

“tadi kau bilang tak apa-apa dan sekarang kau menggerutu di ruang ganti” ucap jiyeon sambil membantu melepas pakaian soo jung “kau tenanglah, jangan marah-marah. Kau bilang pakaian juga punya jiwa. Karena kau marah-marah pakaiannya sulit dilepas”

“benar juga” kata soo jung. Dia menarik nafas dalam menenangkan dirinya “aku rasa aku bisa melepasnya sendiri”

Jiyeon hanya geleng-geleng kepala lalu menyandar di dinding “kita harus segera kembali, aku tak mau terjadi sesuatu pada suzy”

“memangnya apa yang akan terjadi?” tanya soo jung

“molla”

***

Terdengar pintu diketuk kemudian jiyeon dan soo jung masuk ke dalam ruangan. Sementara di dalam ruangan terlihat suzy yang duduk diam tak melakukan apapun di mejanya dan myungsoo yang baru saja menyelesaikan makannya.

“aku selesai” kata myungsoo.

Suzy bangkit berdiri dan menghampiri myungsoo “tata kembali kotak makannya. Aku akan meminta office girl mencucinya”

Myungsoo melakukan apa yang dikatakan suzy sementara jiyeon dan soo jung memandangi tak percaya dengan apa yang terjadi. Suzy membawa kotak makanan keluar ruangan sementara jiyeon dan soo jung memilih mengikutinya setelah sedikit membungkuk pada myungsoo.

“suzy-ah sebenarnya apa yang terjadi?”tanya soo jung

“memangnya apa yang terjadi?” suzy balas bertanya

“yang baru saja kau lakukan di dalam tadi” desak jiyeon gemas karena suzy tak segera mengerti

“bukan apa-apa. Dia hanya meminta agar kita bertiga berbicara banmal padanya” kata suzy “aku mau bicara banmal saja untuk kita berempat kalau sedang tak ada orang. meskipun itu di kantor. Katakan pada jiyeon dan soo jung. Anggap saja kita teman dekat yang sedang berbisnis. Aku merasa lebih nyaman begitu” jelas suzy sambil menirukan cara bicara myungsoo. Dan itu disambut dengan aaaahhhh panjang oleh jiyeon dan soo jung.

***

Myungsoo, suzy, soo jung dan jiyeon duduk di tempat masing-masing.

“jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya myungsoo

“apa? Bekerja” kata suzy

“emmm, seperti yang kalian tau aku benar-benar baru disini dan mungkin karena itulah aku punya 3 sekertaris. Jadi, adakah yang bisa menjelaskan sesuatu padaku tentang perusahaan?”tanya myungsoo

“tidak” jawab ketiganya bersamaan “kami dari perusahaan cabang, aku sebelumnya mengurus hotel dan restoran sementara jiyeon mengurus penerbitan dan produksi mobil dan suzy mengurus perusahaan IT yang semuanya ada di korea dan appa ani pimpinan kami sebelumnya meminta agar kami memahami semua aspek yang dikendalikan perusahaan di seluruh cabang di amerika, kanada dan eropa juga” kata soo jung

Jiyeon yang melihat tumpukan dokumen dibawah meja myungsoo bicara “kurasa myungsoo-ssi, ada tumpukan dokumen dibawah mejamu yang bisa mengatasi ketidaktahuanmu tentang perusahaan”

“arra” jawab myungsoo malas “hanya saja mendengarkan lebih mudah daripada membaca”

“bagaimana bisa kau malas sementara nasip perusahaan ini ditanganmu” sela suzy “kami akan menunggu perintahmu untuk mengerjakan sesuatu, tapi karena kau belum tau apapun myungsoo-ssi kami akan biarkan kau mempelajari dokumen-dokumen itu sedangkan kami akan keluar sebentar mencari kopi sambil berbagi dan mencari informasi mengenai perusahaan-perusahaan cabang itu” lanjut suzy

“ye? Kenapa tidak lakukan disini saja. Aku akan ikut mendengarkan” kata myungsoo

“itu merugikan” ketiganya menjawab bersamaan “kami tidak dapat informasi apapun darimu” kata jiyeon “ayahmu sendiri yang mengajarkan pada semua karyawan bahwa di perusahaan ini tak peduli tinggi atau rendah jabatan informasi yang diberikan dan diterima tak boleh menguntungkan dan tak boleh merugikan.” Jelas suzy. kemudian ketiganya pergi.

“apa maksudnya” pikir myungsoo “YA!!! KKA,,,,KKA SIAPA YANG BUTUH KALIAN. Sekertaris macam apa yang aku miliki saat ini” teriak myungsoo saat suzy dan yang lain sudah pergi.

TBC

Akhirnya bisa post part 3. Sebenernya udah mau di post sejak 2 hari yang lalu, tapi nggak jadi gara-gara jaringan internet. Ada kali ye kalo 10x nyoba tapi gak bisa mulu. Sampe gemes banget, serasa pengen nonjok petugas operator sambil teriak BANGUNIN TOWER DEKET RUMAH GUA. Jadi alhasil aku merantau biar bisa post part 3 nya. Oh iya, makasih buat yang udah comment di part-part sebelumnya. Aku hargai banget tapi lagi-lagi karena jaringannya kaya siput jadi cuman kebaca doang. Kayanya harus keluar pulau buat ngucapin makasih karena udah comment #halahlebaybanget

 

 

 

 

 

 

31 thoughts on “. . . . JOURNEY PART 3

  1. Huaaa ga nyangka mereka ber3 aigooi. Myung frustasi di kerjain ama appanya. Wkwkk semangat myung. Astaga udah 24 tahun masih aja kaya anak2. Aigoo

    Like

  2. Hahaaa…. Myung benar2 kekanak2an, pantas saja suzy dkk g memperdulikannya, pangen moment myungzy
    fighting ne thor:D

    Like

  3. Myung uda dewasa dan sekolah tinggi.tp masih kayak anak2. 3 seketarisnya nggak degarin kata2 bosnya sampe esmosi gitu.

    Like

  4. hahahaha..myung frustasi bnget ya,punya 3 sketaris tpi gk ada yg bisa diandalin,next dtunggu kepo bbizz thor

    Like

  5. Bener2 seru, semoga Myungsoo bisa jd lebih dewasa dan bertanggung jawab 🙂
    Mereka bertiga memang selalu kompak, suka 🙂

    Like

  6. hahaha kayaanyaaa udahh frustasii tuhhh myungsoo nyaaa kerenn bangett aku sukaaa hahaha dann sekertarisnya kocak gituuu
    fighting thor

    Like

  7. Hmmm seriusan disini sifat myung beda…jdi berasa kayak org lain deh hahhaha
    Suzy pembawaannya tenang ya gk sama kedua sahabatnya yg pecicilan hahaha
    Ada juga bos yg gk tau pekerjaannya apa -_- wkwkw dasar myungsooo

    Like

  8. ckckck makanya myung dengarkan penjelasan appa mu sebelumnya. memimpin perusahaan besar itu butuh perjuangan juga bukan cuma duduk dikantor, tanda tangan berkas dokumen dan uang akan datang sendiri. haduh pemikiranx jinja…

    Like

  9. Aku kira myungsoo bakalan bersikap dingin, cuek dan kasar seperti sikapnya di ff lain. Tpi disini beda. Dari ke3 yeoha itu, sepertinya hanya suzy yg bersikap dewasa dan menangani apapun dengan tenang (Y) dan sekarang aku mengerti dengan maksd dari perkataan tn. Kim tentng ke3 sekretaris myungsoo yg akan membantunya sekaligus memberatkan myungsoo dan membuat dia hrus bekerja sendri…. Bakalan menarik

    Like

Leave a reply to ayu candra Cancel reply