. . . . JOURNEY PART 7

JOURNEY PIC 2

Title : Journey
Cast : Bae Suzy, park jiyeon, jung soo jung, kang min hyuk, Kim Myung Soo, yoo seung ho
Other Cast : _¿_
Scriptwriter : bluebyta
Genre : friendship, Romance
Rating : PG 15
Lenght : Chaptered

NB : tulisan bercetak tebal adalah Myung Soo, tulisan bercetak miring adalah flashback
Disclaimer : cerita ini merupakan karya dan hak milik penulis akan tetapi tokoh dalam cerita merupakan milik orang tua dan agensi masing-masing. Tidak ada pelanggaran yang dimaksudkan dalam penggunaan tokoh selain untuk cerita.

happy reading and sorry for typo
***
Myungsoo melempar ponselnya ke atas meja. Dia baru saja menghubungi ketiga sekertarisnya untuk datang ke kantor. Sudah tiga hari sejak kejadian itu dan ketiga sekertarisnya tak satupun yang menginjakkan kaki di kantor setelahnya. Pekerjaan menumpuk, agenda perusahaan terbengkalai dan sayangnya myungsoo tak cukup percaya diri memerintah staff lainnya tanpa bantuan sekertaris.
***
Mereka gila. Kenapa harus merugikan perusahaan karena masalah pribadi. Kalau mereka tak datang dalam 30 menit aku akan pastikan mereka tak bekerja lagi di sini.
Aku mendengar ponselku berdering. Sial, dimana ponsel itu, seingatku aku melemparnya ke atas meja. Astaga, bagaimana bisa ponsel itu ada di bawah sana. Aku mencoba meraih ponselku yang terjatuh di bawah meja. Seung ho, ada apa dia menghubungiku. Aku hendak bangkit dan tanpa sengaja kepalaku membentur meja. Aarrggghhh
“yeobseo” suaraku sedikit meninggi
“mwoya. Aku belum bicara dan kau sudah marah”
“aku tidak marah, katakan apa perlumu” aku tidak marah, aku hanya merasa kesal
“apa park jiyeon bekerja hari ini?”
“neo jugulae? Kau menelponku hanya karena itu. Dia tak datang sejak tiga hari yang lalu. Kau puas?” baiklah aku akui aku marah sekarang . Sepertinya penderitaanku belum selesai. pintu ruanganku terbuka dan ketiga yeoja yang kucari ada disana.
“kalian gila? Kalian pikir ini perusahaan kalian, sehingga kalian bisa berbuat seenaknya?” baiklah, tak ada jawaban sama sekali. Sepertinya masalah mereka belum selesai “terserah kalau kalian sedang dalam masalah. Tapi jangan merugikan perusahaan” aku mencoba menetralkan emosiku “baiklah, ini keputusanku dan Keputusanku tak bisa diganggu gugat. Mulai besok, jung soo jung, kau urus pemeriksaan perusahaan cabang di amerika, park jiyeon kau tetap tinggal di korea dan bae suzy kau pergi ke eropa. Aku akan ikut ke eropa mengingat perusahaan cabang kebanyakan ada di sana. Hubungi aku jika ada masalah di korea atau amerika. Dan agenda ini harus selesai dalam dua minggu” lagi-lagi tak ada jawaban
“apa kalian mencoba menguji kesabaranku? Katakan sesuatu yang menunjukkan bahwa kalian mengerti”
“emmm,,, myungsoo-ssi bisakah kita menyelesaikannya dalam sebulan saja”
Astaga, jung soo jung, kenapa masih harus tawar menawar lagi “tidak bisa. Kalian yang membuat pekerjaan ini tertunda”
“tapi kami hanya membuatnya tertunda selama tiga hari”
“berhentilah mendebatku soo jung-ssi. Dua minggu lagi, kita bertemu di swiss dan aku mau semua pekerjaan sudah tuntas. Dan lagi, aku tidak mau kalian mencampurkan urusan pribadi dengan urusan perusahaan” aku harus meninggalkan ruangan ini sekarang atau aku akan semakin gila
***
Suzy, jiyeon dan soo jung menghela nafas kasar. Jiyeon yang merasa tak tau harus berbuat apa memilih pergi, pulang ke rumah dan mencoba mengingat apa yang dia lupakan. Yah, itulah yang dilakukan jiyeon tiga hari belakangan. Duduk diam di dalam kamar sambil mencoba mengingat apa yang pernah terjadi di masa lalunya.
Melihat jiyeon pergi, soo jung sebenarnya juga ingin beranjak pergi, tapi dia menyadari satu hal. Suzy tak bergeming dari posisinya.
“gwenchanha?” tanya soo jung
“angwenchanha soo jung-ah” suzy melangkah menuju meja kerjanya dan menyandar “kurasa kim myungsoo mendapatkan kedewasaannya. Itu harusnya jadi kabar baik bukan? Tapi, park jiyeon.” Suzy menarik nafas dalam, dadanya mulai kembali sesak “aku tak bisa berhenti mengingat kejadian 8 tahun lalu setelah aku mencoba mengingatkan jiyeon”
Soo jung menghela nafas berat “harusnya kau biarkan aku disampingmu sejak tiga hari yang lalu. Kau bahkan mengganti sandinya. Kau tidak terlihat baik suzy-ah. Sejak jam berapa kau mengompres matamu? Itu terlihat lebih baik, tapi aku tetap bisa melihat bengkaknya”
Flashback
Soo jung sampai di depan pintu apartemen. Dengan tergesa dia mencoba membuka pintunya. Begitu pintu terbuka dia memenuhi ruangan itu dengan panggilan ‘suzy-ah’ berulang ulang. Dia tak mendapatkan jawaban. Dia mencari ke segala tempat. Tempat tidur, kamar mandi dan ruang kerja, tapi hasilnya nihil. Dia mencoba diam sejenak dan berpikir saat kemudian terdengar tangisan yang tertahan, di balkon.
Soo jung berlari ke arah balkon. Membuka pintu dengan kasar. Dan disanalah dia menemukan suzy. Meringkuk di sudut balkon sambil menutup mulutnya untuk meredam suara tangisannya. Sedih, itu yang dirasakan soo jung melihat kondisi sahabatnya. Suzy tak pernah terlihat serapuh ini.
“menangislah suzy-ah. Aku ada disini untuk menemanimu”soo jung mendekat dan meraih suzy ke pelukannya.
“aku melakukannya soo jung-ah, aku baru saja mencoba mengingatkannya. Jinjja pabo yeoja” tangisan suzy makin keras seiring dengan pelukannya yang semakin menguat pada soo jung “bagaimana kalau jiyeon mengingatnya?”
“berhentilah memikirkan itu untuk saat ini. apa kau pikir kau baik-baik saja? Kendalikan dirimu. Kau benar-benar terlihat lemah dan rapuh suzy-ah.”
Pelukan suzy melemah. Sekarang dia memeluk kedua lututnya. Memang terlihat seperti sedang mengendalikan diri, tapi yang lebih tepat, dia sedang mengutuk dirinya sendiri. Sudah lebih dari 20 menit. Soo jung masih setia ada di sampingnya. Suzy tak lagi menangis. Dia tau kalau dia tak berhenti menangis, soo jung akan tetap di sampingnya.
“aku merasa lebih baik soo jung-ah. Aku ingin sendiri untuk saat ini. bisakah kau pulang ke rumah?”
Soo jung tampak enggan tapi ‘iya’ adalah jawaban yang lebih tepat untuk saat ini. soo jung berdiri diikuti suzy. Suzy mengantar soo jung sampai ke depan pintu. Mengatakan dia akan baik-baik saja agar soo jung segera pergi. Begitu soo jung menjauh, suzy menutup pintu dan mengganti sandi apartemennya.
Dan disinilah suzy berakhir. Meringkuk di ranjangnya. Tak ada suara tangisan tapi air matanya tak mau berhenti. Yang terdengar hanya dua kata yang terus saja di ulangnya ‘jongmal mianhae jiyeon-ah’ ‘eomma, nan bogoshipo’
Flashback end
***
Suzy baru saja tiba di bandara. Entah apa yang terjadi, tapi hari ini ayahnya datang sangat pagi untuk mengantarnya. Suzy merasa sedikit lega karena ayahnya tak menyadari mata bengkaknya.
“bagaimana dengan soo jung dan jiyeon?” tanya yong won
“soo jung berangkat siang nanti dan jiyeon” suzy menarik nafas berat “dia mengurus pemeriksaan di korea”
“jadi kalian berpisah? Ayah rasa ini yang pertama kalinya”
“ne”
“suzy-ssi” sebuah suara yang begitu familiar, suara kim myungsoo “kurasa kita mendapat jadwal penerbangan yang sama” ucapnya. Pandangannya beralih pada bae yong won. Myungsoo membungkukkan badannya “anda mengantar suzy? Anda ayah yang sangat pengertian”
“tentu saja, dia putriku satu-satunya. Aku tak akan membiarkannya merasakan kesulitan”
Myungsoo tersenyum canggung “apa pergi ke bandara seorang diri disebut kesulitan?” lirihnya
“sebaiknya kau segera masuk. Beristirahatlah di pesawat selagi menunggu take off. Kau akan bekerja keras untuk dua minggu kedepan”
“ne appa. Aku pergi” suzy memeluk erat ayahnya kemudian pergi, sementara myungsoo yang terlihat canggung kemudian membungkukkan badan dan mengikuti suzy.
***
Jiyeon baru saja akan berangkat saat seung ho datang ke rumahnya.
“neo? Apa yang kau lakukan disini?” tanya jiyeon
“menjemputmu. Kupikir kita punya tempat tujuan yang sama”
“benarkah?” ucap jiyeon sambil menghampiri seunng ho
“eoh” seung ho membuka pintu samping kemudi, mempersilahkan jiyeon untuk masuk
Hanya butuh 15 menit untuk sampai ke perusahaan yang harus diperiksa jiyeon
“ini tempatnya?” tanya jiyeon terheran melihat bangunan di hadapannya “aku tak tau kalau ini punya kim corp. Bukankah mobil itu dibuat disini?” jiyeon menunjuk mobil seung ho
“ani, ini bukan milik kim corp. Hanya saja mereka menanam saham yang cukup banyak disini”
Jiyeon menemui beberapa staff disana dan meminta data-data yang dia perlukan. Sementara seung ho sedari tadi mengekor di belakang jiyeon
“saham menurun sejak lima tahun lalu. Kemudian tak ada perkembangan saham selama empat tahun terakhir. Tapi tahun ini sedikit meningkat. Apa ada produksi mobil tahun ini? tapi kenapa peningkatannya sangat kecil? Kurasa aku perlu menemui pimpinannya seung ho-ah”
“kebetulan sekali dia ada di sini” seung ho menggeser tubuhnya tepat di depan jiyeon
“yang benar saja. Aku serius seung ho-ah”
“kau pikir aku bercanda? Apa aku terlihat seperti sedang bercanda? Menurutmu apa yang aku lakukan dengan menemanimu berkeliling kalau aku bukan pimpinannya?” jiyeon tak yakin tapi dia juga tak bisa mengelak. Mungkin saja seung ho berkata benar.
“jadi jiyeon-ah, aku punya tempat yang lebih baik untuk bicara” seung ho berjalan terlebih dahulu meninggalkan jiyeon yang sedang sibuk dengan pikirannya.
***
“tidakkah kau bosan hanya diam?” myungsoo akhirnya membuka suara. Pesawat mereka sudah lepas landas sejak 30 menit yang lalu. Dan selama itu juga suzy memalingkan wajahnya memandang keluar jendela.
“aku bisa jadi pendengar yang baik jika kau ingin bercerita. Sepertinya masalahmu dengan park jiyeon belum selesai” kata-kata myungsoo berhasil membuat suzy memalingkan wajahnya menatap myungsoo. Cukup lama, tapi kemudian suzy memalingkan wajahnya lagi dan melakukan aktifitasnya semula, memandang jauh dari balik jendela.
***
Disinilah mereka. Jiyeon dan seung ho berada di sebuah cafe yang cukup sepi karena ini masih jam kerja.
“jadi apa yang ingin kau tanyakan?”
Jiyeon sedikit berdehem “aku harap kau tidak sedang mempermainkanku. Begini, nilai saham disini benar-benar tidak baik. Meskipun ada peningkatan tahun ini, tapi itu sangat kecil. Setelah pemeriksaan ini, semua data akan diberikan pada myungsoo. Dan jika dia tidak puas, mungkin saja dia akan menarik sahamnya dan kemungkinan kau akan bangkrut. Jadi, apa ada pembelaan darimu yang bisa membuatku membelamu di depan myungsoo?”
“aniya” jawab seung ho santai
“kau mau membiarkan bisnismu bangkrut?”
“aniya. Kurasa kau pernah dengar kalau kim myungsoo adalah sahabatku. Dia tak akan mengambil saham dan membuatku hancur meskipun aku tak melakukan apapun”
“apa seperti itu sifatmu?” jiyeon tersenyum remeh. Dalam hatinya dia sedikit tak percaya seorang seung ho yang dikenalnya bersifat seperti itu. Jiyeon baru saja bangkit berdiri
“duduklah park jiyeon. Aku ingin katakan sesuatu padamu” mau tak mau jiyeon duduk kembali “lima tahun lalu, nilai saham menurun. Di tahun itulah kedua orang tuaku meninggal. Semuanya dibebankan padaku setelah ahboji pergi. aku tidak merasa ingin melakukannya, karena tak ada alasan yang membuatku melakukannya. Kalu saja orang tuaku masih ada mungkin masih akan ada alasan yaitu untuk membuat mereka bangga. Tapi sayangnya tidak”
seung ho menarik nafas “tahun ini, ada peningkatan nilai saham karena perusahaan melakukan kerja sama untuk membuat tiga mobil baru. Itu salah satunya” seung ho menunjuk mobinya yang terparkir di depan cafe
“jadi kau yang memproduksinya dan kau yang memilikinya?”
Seung ho tersenyum “kau benar-benar terdengar sangat menginginkannya. Bukan perusahaanku yang membuat. Kami hanya membantu”
“mobil itu mendapat sambutan yang baik. Jadi kenapa hanya tiga? Jika itu diproduksi lebih banyak lagi mungkin saja nilai saham meningkat tajam”
“perjanjian kerja sama yang dibuat memang seperti itu. Semakin sedikit produksinya harga mobil itu akan semakin melambung. Sayangnya kami harus membagi pendapatan dari hasil penjualan mobil itu. Jadi peningkatan saham tahun ini tidak pesat”
“apa kau punya ide untuk menjaga bisnismu selain mengandalkan status persahabatanmu dengan myungsoo?”
“tentu saja. Sepertinya sekarang aku punya alasan untuk membuat bisnis ini berjalan. Aku menyukaimu jiyeon-ah. Itu alasannya” ucap seung ho sambil menatap lekat mata jiyeon
***
Pesawat baru saja mendarat di bandara swiss. Suzy berusaha mendapatkan taksi. Dia berencana untuk segera mulai bekerja.
“apa yang kau lakukan. Berhenti mengikutiku” ucap suzy ketus
“aku tidak mengikutimu. Bukankah kita harusnya bekerja bersama. Setidaknya kita harus membicarakan pembagian tempat untuk pemeriksaan” kata myungsoo sambil berusaha menghentikan taksi “apa kau tak mau naik?” ucapnya setelah berada di dalam taksi. Dengan sedikit terpaksa suzy akhirnya memilih naik.
“kupikir kau bosnya. Bukankah kau hanya perlu menunggu hasil pemeriksaan?” ucap suzy kemudian
“jadi aku tidak boleh membantu?”
“aku tidak melarangmu” ketus suzy
Taksi berhenti di sebuah hotel mewah. Suzy dan myungsoo yang baru saja turun dari taksi disambut hangat oleh kang jae min.
“kim myungsoo, selamat datang kembali” ucap jae min sambil memeluk myungsoo
“aku benar-benar rindu tempat ini” ucap myungsoo membalas pelukan jae min “dimana min hyuk?”
“dia pergi ke amerika. Setelah kau memberi kabar beberapa hari lalu dia memilih mengurus hotel dan restoran di amerika. Ada yang berbeda dengannya. Apa kau tau sesuatu?”
Myungsoo mengerutkan dahinya “aku kesini menemuinya dan dia malah pergi ke amerika. Kurasa putramu jatuh hati pada salah satu sekertarisku” perkataan myungsoo berhasil mengejutkan jae min dan suzy.
“putraku sudah mengenal yeoja rupanya” jae min tersenyum bahagia, mengingat putranya tak akan senasib dengan ayah myungsoo
“kurasa aku punya banyak hal untuk dikerjakan, jadi aku akan membicarakannya dengan sekertarisku”
“aigoo, lihatlah, kim myungsoo yang dulu hanya bermain seharian sekarang memikirkan perusahaan. Kau sepertinya sudah dewasa” perkataan jae min disambut senyuman oleh myungsoo “baiklah, selesaikan pekerjaanmu. Biarkan petugas hotel yang mengurus semua keperluanmu nanti”
Myungsoo membungkukkan badannya kemudian pergi meninggalkan jae min, begitu juga dengan suzy yang kemudian mengikuti myungsoo. Sekarang mereka berada taman dekat hotel. Menikmati keindahan musim semi swiss yang memikat.
“jadi lebih baik kita segera membicarakan pekerjaan” ucap suzy
“biarkan aku bernafas sebentar suzy-ah”
“jadi sejak tadi kau tak bernafas myungsoo-ssi” ucap suzy datar
Myungsoo tertawa “jangan terlalu kau suzy-ah. Dan tolong jangan panggil aku myungsoo-ssi, itu benar-benar tak nyaman”
“apa kita akan mulai membahas pekerjaan? Atau aku lebih baik pergi sekarang”
“astaga. Baiklah yeoja tak sabaran. Mari lihat perusahaan mana saja yang harus dikunjungi”
Suzy membuka buku catatannya “ada 5 di swiss, 3 di prancis, 6 di jerman dan 8 di london. Itu perusahaan milik kim corp. Sedangkan untuk penanaman saham. Ada setidaknya 1 di belanda, italia, spanyol dan belgia”
“baiklah, tempatnya tak terlalu berjauhan. Jadi kita mulai saja besok. Pertemuan selesai”
Suzy mengurut keningnya “bagaimana dengan pembagian tempat?”
“itu tidak terlalu banyak. Kita pergi berdua saja. Tidak perlu dibagi”
“itu akan memakan banyak waktu” jelas suzy
“tidak akan. Kita punya banyak waktu” bantah myungsoo
“tidak bisa, lebih baik kalau kita membaginya” suzy mulai geram karena myungsoo terus mendebatnya
“kubilang tidak perlu. Kau ikut bersamaku. Kita kerjakan bersama” myungsoo tak mau kalah
“YA!!” teriak suzy
“siapa bosnya?” dan itu kartu As yang dimiliki myungsoo
Suzy mendengus sebal “molla. Urus saja sendiri, aku tak mau kerja” ucap suzy sambil melangkah pergi
“aissshhhh” myungsoo begitu kesal. Kali ini tak ada pilihan lain selain mengalah “ya,,,ya,,,ya,, jangan seperti itu. Baiklah kita bagi” teriak myungsoo sambil berkacak pinggang
***
Sudah cukup lama bae yong won menunggu kedatangan kim hae soo di restoran yang ia janjikan. Tapi kim hae soo belum juga datang. Yong won baru saja ingin menghubungi sekertaris hae soo saat pintu privat room itu terbuka. Kim hae soo melangkah pelan, mengingat usianya yang tak lagi muda, kemudian duduk di hadapan yong won.
Yong won membungkukkan badannya.
“tuan kim, aku ingin membicarakan mengenai putriku”
“katakanlah”
“kurasa akhir-akhir ini dia mengalami banyak kesulitan. Bulan lalu dia mengalami cedera kaki dan dia menjadi sedikit pendiam dan cengeng. Mungkin putriku harus kembali ke perusahaan cabang”
Hae soo menatap yong won tajam. Ekspresi di wajahnya jelas menunjukkan kalau dia tidak senang “aku tak mengijinkannya” hae soo bangkit berdiri dan hendak pergi
Yong won menarik nafas dalam, mencoba menahan kekesalannya “kim hae soo”
Hae soo yang mendengar namanya disebut seperti itu untuk pertama kalinya oleh yong won memalingkan wajahnya. Dia tersenyum “wah,,wah sepertinya ini masalah serius”
“aku mohon duduklah. Aku ingin kita bicara sebagai sesama ayah” hae soo memilih duduk
“kau bisa tunggu di luar” ucap hae soo pada sekertarisnya
“apa sebenarnya yang kau rencanakan untuk putriku?” tanya yong won tanpa basa-basi
“aku hanya mengikuti pemikiranku. Anggap saja aku membantu menjalankan takdir tuhan”
Yong won menatap tajam “bukan itu yang ingin kutau”
Hae soo kembali tersenyum “kau keras kepala. Baiklah, karena kau tak percaya dengan kebohonganku, akan ku katakan yang sejujurnya. Pada intinya, aku hanya tak mau myungsoo menjadi orang sepertiku”
Yong won berpikir cukup keras. Mencoba memahami perkataan hae soo. Setelah mengerti apa yang dimaksud yong won menatap hae soo tak percaya “perjodohan?”
“aigoo, itu kata yang terlalu kasar bae yong won. Aku hanya membantu mereka mengenal satu sama lain”
“dengan cara memberi banyak luka pada putriku?”
“luka itu akan terbayar”
“bagaimana jika aku tak setuju?”
“apa yang bisa kau lakukan?”
“menghancurkan dadu yang sudah kau lempar”
“coba saja lakukan. Dan putrimu akan mendapat luka yang semakin dalam. Apa kau mengantar putrimu ke bandara tadi pagi? Itu artinya kau membantuku mewujudkan tujuanku. Jadilah ayah yang baik bae yong won. Diamlah dan biarkan putrimu merasakan pahit dan manisnya dunia seorang diri. Suatu saat, kau pasti harus melepaskannya. Biarkan dia mulai membangun kepercayaan pada orang lain. Kau mengenalku cukup lama, aku tak akan merugikannya yong won. Aku pastikan dia akan bahagia setelah dadunya berhenti berputar” jelas hae soo “ingatlah perkataanku, cobalah untuk melepaskannya sedikit demi sedikit dan jadilah ayah yang baik untuknya”. Hae soo bangkit berdiri dan meninggalkan yong won yang sedang mencerna baik-baik perkataan hae soo.

TBC

eeaaa, author yang biasanya ngepost sewindu sekali hari ini ngepost lagi. mendadak semangat karena habis dapet suntikan vitamin dari reader yang komentar. part 7 nya udah di panjangin. nggak panjang banget sih, tapi lebih panjang dari sebelumya. akhir kata, jangan tidur terlalu larut biar daya tahan tubuh tetep bagus *yaelah, apaan sih*

34 thoughts on “. . . . JOURNEY PART 7

  1. Jadi sejak awal appa Myungsoo memang mau menjodohkan Myungzy? sepertinya sih begitu 🙂
    Suka sama part ini, tp sedih jg lihat Suzy dan Jiyeon yg belum baikan, semoga di next partnya mereka bertiga kembali kompak dan Myungzy momentnya semakin banyak 🙂
    Gomawo author 🙂

    Like

  2. Astaga ayahnya myung penuh dengan teka teki. Otaknya isinya rencana semua kali ya. Wkwkwj
    seungho udah ngomong suka ama jiyi soojung lg dikejar2 ama min hyuk. Mying kalah mulu ngelawan suzy. Aigoo makan seru. Ditunggu nextnya. Ada apa dengan 8 tahun yg lalu

    Like

  3. seoung ho udh nyatain perasaannya nih kejiyoen,gimana tanggapannya ?
    appa myung mau jodohin myung sm suzy yeyyyy aku setuju kalau itu,dan kayaknya emg mereka udh ada rasa deh*soktahu*
    ditunggu minyuk sm soojungnya nih…
    dan ditunggu lanjutannya ,figthing

    Like

  4. Suzy dan jiyeon memang.a punya masalah apa?? Aku gak tau karena gak baca dari awal.
    Suzy-myungsoo di eropa ,jiyeon-seungho di korea dan soojung-minhyuk di amerika ciye mereka orang couple-an kekekeke

    next.a ditungggu author Fighting

    Like

  5. annyeong 🙂 aku reader bru dsini 🙂 salam knal ne 😀
    ooww myung punya bnyak sekertaris cwe smua lagi aigoo bruntung bngt kkk

    Like

  6. Ternyata tujuan appa myungso mo mendkatkan putra putri dr sahabat2’y n terutama myungzy. Akankan myungzy akan jtuh cinta??

    Like

  7. Suzy dan jiyon memang ada masalah apa. Dan apa yg direncanakan ayah myungso. Apa dia akan menjodohkan anaknya dwngan suzy.

    Like

  8. Seungho dah blg sk ma Jiyeon.
    Minhyuk ke Amerika setelah dengar Soojung ke Amerika. Mmgx ada masalah apa antara Suzy ma Jiyeon?
    Terxta appax Myung mmg pengen menjodohkan Myungzy.

    Like

  9. seunho mengaku menyukai jiyeon dan minhyuk sepertinya sengaja ke amerika karena soojung di tugaskan disana, jelas minhyuk menyukai soojung.
    ayahx myung seperinya sedang jadi mak comblang buat myung dan suzy…hmm

    Like

  10. Appa nya Myung benar2 misterius. Hehe…. dan appa nya Suzy, benar2 tidak ingin putrinya terluka, dengan kekhwatiran terbesarnya. Namun yang tetap menjadi tanya, tentang kemarahan Suzy. Apa yang terjadi…… Next…

    Like

  11. Seung hoo oppa mulai mendapat tujuan hidup lagi semenjak ketemu Jiyeonnie
    Bang Minhyuk ternyata suka cewek bukan suka Myungsoo #dilempar
    Dan bang Myung 😂 cie yang udah mulai kasmaran

    Like

Leave a comment