U and I part 7

myungzy

 

Author             : Numi

Main Cast        : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Genre              : Family, Friendship, Romance —

Rating             : PG-15

Type                : Chapter

Semua cerita, karakter, setting, alur dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta , atau produser dari media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Myungsoo, Bae Suzy, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

DON’T BE SILENT READER

Happy Reading ^^

Jiyeon dan Soo Jung memandang Suzy dan Myungsoo dengan raut wajah yang berbeda. Jiyeon memandang mereka dengan pandangan bertanya-tanya apakah mereka berdua sudah saling mengenal. Sementara Soo Jung dengan senyum misteriusnya. Akhirnya aku bertemu denganmu kembali Kim Myungsoo.

@@@

PART 7

Suzy masih diam dan sesekali menatap Myungsoo yang berada di sampingnya. Apakah semua ini nyata. Entahlah, Suzy sendiri masih belum mempercayainya jika demikian. Bagaimana mungkin pertemuan terakhir mereka saat seorang Kim Myungsoo menanyakan dimana Suzy bersekolah dan ternyata saat ini orang itu sudah berada tepat disebelahnya.

Myungsoo menatap sekilas dan mengibaskan tangannya di depan wajah Suzy. “Suzy-ah, gwenchana?” tanyanya.

“E..eoh” jawab Suzy sedikit terbata ketika sadar dari lamunannya.

“Apa yang sedang kau pikirkan eoh?” sekali lagi Myungsoo bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Song Ssaem yang sedang menjelaskan pelajaran yang bagi Myungsoo seperti angin lalu. Tanpa paham sedikit pun. Sebenarnya pikirannya sekarang tertuju seluruhnya pada yeoja yang berada di sampingnya ini. Sedari tadi ia mengamati tingkah Suzy yang terlihat sangat aneh. Melihat aku seperti hantu saja pikir Myungsoo.

“Aku tidak memikirkan apa pun” . Suzy menghela nafas yang cukup panjang sebelum melontarkan perkataannya yang baru saja ditujukan pada Myungsoo.

Kim Myungsoo hanya mengangguk paham.

Keduanya kini diam membisu tanpa kata hingga bel istirahat berbunyi.

@@@

Bae Suzy merapikan bukunya yang sedikit berantakan di mejanya. Ia menyadari Myungsoo memberi kode kepadanya untuk mengikuti dirinya keluar kelas. Tanpa berpikir panjang ia beranjak dari tempat duduknya.

“Kajja kita ke kantin, aku sangat lapar sekali” kata Jiyeon seraya merangkul pundak Suzy. Sementara Soo Jung mengait lengan kanan Suzy.

Suzy melepas tangan Jiyeon dari bahunya dan tangan Soo Jung dari lengannya “Mian, aku ada urusan sebentar. Kalian pergi saja ke kantin” lalu berjalan mendahului mereka.

Myungsoo menunggu Suzy di ambang pintu kelas dan mengikuti Suzy dari belakang karena ia belum mengenal lingkungan sekolahnya.

Soo Jung dan Jiyeon saling bertukar pandang lalu mengendikkan bahu tanpa curiga. Dan menuju ke kantin.

Kini Myungsoo dan Suzy berada di perpustakaan sekolah. Suasananya tergolong sangat sepi karena siswa-siswi lebih memilih menghabiskan jam istirahat di kantin atau dimana pun itu kecuali perpustakaan. Ada 4 rak yang berjejer rapi di ruangan ini. Di ujung dari ruangan terdapat tempat untuk membaca dan Suzy lebih memilih untuk duduk di sana diikuti Myungsoo di sampingnya.

“Apa yang ingin kau katakan Myungsoo-ah?” tanya Suzy tanpa basa-basi. Jantungnya berdebar sangat kencang saat ini. Ia menghembuskan nafas pelan.

Kim Myungsoo tersenyum kecil “Apa kau terkejut saat melihatku berada di sekolahmu?” kata Myungsoo balik bertanya.

Suzy dengan cepat menatap namja di sampingnya. Astaga, bukan hanya terkejut tapi juga membuatnya tidak bisa berpikir dengan benar. Ia menarik nafas singkat dan menghembuskan nafas panjang. “Sangat, sangat membuatku terkejut Myungsoo-ah. Bagaimana bisa kau ke sini eoh?”

“Bimil”

Suzy memberengut dan mengerucutkan bibirnya sedikit kesal dengan ucapan Myungsoo. Ia memukul pelan bahu namja itu “Kau menyebalkan Kim Myungsoo”

“Apa aku harus mengatakannya padamu eoh?”

“Mmm”

“Tapi aku tidak berniat mengatakannya Bae Suzy”

Suzy mendengus keras. Untunglah saat ini hanya ada mereka berdua di sana. Jika tidak mungkin ia sudah ditendang keluar .

Myungsoo menatap Suzy dengan menahan tawanya. “Kau sangat lucu jika seperti ini. Dan aku sangat menyukainya”

Deg. Degup jantung Suzy lagi-lagi berdebar kencang jika berada di dekat Kim Myungsoo. Pipinya saat ini terasa sangat panas. Ia merasa jika keringat tiba-tiba muncul di dahinya. Mengibas-ibaskan kedua tangannya di depan wajahnya menjadi pilihan Suzy untuk mendinginkannya.

“Omo, Bae Suzy apa kau sakit? Lihatlah keringatmu sebesar jagung” ujar Myungsoo sambil menunjuk dahi Suzy.

Dengan cepat Suzy mengusap keringatnya dengan punggung tangannya. Namun sebelum itu terjadi Myungsoo lebih dulu mengeluarkan sebuah sapu tangan dengan sulam berinisial KM dari saku seragamnya. Tangan kanannya terulur ke arah dahi Suzy untuk mencegah gerakan tangan Suzy sementara tangan kirinya ia gunakan untuk mengusap keringat di dahi yeoja itu.

Astaga, demi apa pun sekarang ini Bae Suzy kesulitan untuk bernafas. Ia membeku. Dan membiarkan Myungsoo melakukan hal itu. Eomma!! Jeritnya dalam hati. Ia yakin jika sekarang keringatnya berkucuran dengan deras.

Kim Myungsoo menurunkan tangannya dan mencondongkan tubuhnya ke arah Suzy. Yeoja ini sangat lucu batin Myungsoo. Ia tersenyum kecil. Lalu mulai mengibaskan tangannya di depan wajah Suzy. “Suzy-ah “ panggilnya.

Suzy terkesiap dan tersadar. Eomma bantu aku erangnya dalam hati. Ia hanya mengangguk pelan dan sedikit menjauh dari Myungsoo.

“Kenapa setiap dekat denganku kau selalu seperti ini Bae Suzy. Apa yang harus aku lakukan agar kau tidak seperti ini lagi eoh” kata Myungsoo dengan pura-pura berekspresi sedih.

“Mmmm,.. “ gumam Suzy. Ia berpikir sejenak “sedikit menjauh dariku” lanjutnya.

“Mwo?” Myungsoo melotot. Tidak menduga jika Bae Suzy akan mengatakan hal ini.

Suzy mengibaskan tangannya “Bukan itu maksudku. Mmm ….” Ia sedikit kesulitan melanjutkan ucapannya.

“Apa kau melarangku untuk dekat denganmu? Wae? Apa yang aku lakukan hingga kau mengatakan hal itu kepadaku eoh?” tanya Myungsoo mengintrogasi.

Astaga Tuhan, bukan itu maksudku. Kenapa Myungsoo tidak paham dengan ucapanku. Suzy merasa frustasi. Ia sedikit memiringkan tubuhnya dan menatap Myungsoo. “Bukan seperti itu Myungsoo-ah,..”

Myungsoo balas menatap Suzy. “Maksudku jika aku dekat denganmu , aku tidak bisa melakukan apapun. Rasanya sangat aneh sekali. Jadi saat duduk bersamaku sedikit menjaga jaraklah” lanjut Suzy dengan suara bergetar.

Ya Tuhan, yeoja ini jujur sekali. Apa dia sadar dengan ucapannya. Bae Suzy kau memang yeoja yang menarik. Lalu menyunggingkan senyum pada yeoja di sampingnya. Dan mengusap pelan rambutnya.

Lagi, lagi dan lagi Bae Suzy menunduk dan terdiam seperti patung. Eomma, apa Kim Myungsoo tidak mendengar ucapanku. Kenapa sikapnya seperti ini lagi. Aku benar-benar tidak bisa bergerak sekarang.

Bae Suzy, aku semakin menyukaimu batin Myungsoo. Ia tersenyum lebar saat menatap yeoja itu.

“Apa kau ingat jika nanti pertemuan kita yang ketiga?” tanya Myungsoo sambil menurunkan tangannya dari kepala Suzy.

“Ya, aku ingat. Tapi dimana kita harus bertemu?” jawab Suzy sambil mendongakkan kepalanya.

“Di tempat Woohyun hyung. Apa perlu nanti kujemput?” tawar Myungsoo.

Suzy menggeleng dengan cepat. “Aniyo Myungsoo-ah. Aku akan berangkat sendiri saja. Kau tidak perlu menjemputku. Lagi pula kau belum tahu dimana rumahku”

Myungsoo tersenyum tipis. Sayangnya aku menginginkannya Bae Suzy batin Myungsoo. “Apa aku boleh meminta nomor ponselmu?”

Astaga, Eomma eottheoke. Namja ini sungguh di luar perkiraanku. Apa yang harus aku lakukan. Suzy masih berpikir sejenak. Lalu mengangguk menyetujui. Dan Myungsoo tersenyum lebar. Akhirnya aku mendapatkannya.

@@@

“Dari mana saja kau Bae Suzy?” tanya Jiyeon saat Suzy memasuki kelas tepat bel masuk berbunyi.

“Bimil” kata Suzy sambil menjulurkan lidahnya. Ia lalu duduk di kursinya. Tidak mungkin ia mengatakan jika baru saja bertemu dengan Myungsoo. Apa yang akan dikatakan Jiyeon dan Soo Jung nantinya. Pasti mereka sangat cerewet untuk meminta penjelasan ada hubungan apa antara dirinya dan Myungsoo

“Ya! Sejak kapan kau bermain rahasia denganku dan Jiyeon” Soo Jung menimpali dengan sedikit menaikkan nada suaranya.

Tak lama berselang. Kim Myungsoo memasuki kelas dan segera duduk di kursinya. Kemudian mengambil buku yang berada di dalam tas dan mulai membukanya.

Jung Soo Jung terdiam dan mengalihkan pandangannya pada Myungsoo tanpa ada yang menyadarinya. Ia tersenyum tipis. Aku senang kau sekarang berada di dekatku Myungsoo-ah batin Soo Jung.

@@@

“Suzy-ah, Bae Suzy buka pintunya” seru Il Hwa dari dapur. Ia sekarang sedang membuat kue kering.

Sementara Suzy sedang duduk bersila sambil menonton acara tv kesayangannya. Sesekali memasukkan kripik kentang kesukaannya ke dalam mulutnya dan menyeruput minuman soda yang berada di bawah sofa.

“Aku sedang sibuk. Eomma saja yang membukanya”

Jika sedang menonton acara tv kesayangannya Suzy memang sulit untuk melakukan hal lain. Termasuk beranjak dari sofa empuknya untuk membuka pintu saat kedatangan tamu.

Il Hwa merasa kesal dengan putrinya itu. Ia menghela nafas panjang dan melepas celemek setelah itu mencuci tangannya.

Ponsel yang berada di dekat Suzy berbunyi. Kemudian ia mengambilnya dan melihat ada sebuah pesan masuk.

Bae Suzy, kenapa kau tidak membuka pintu rumahmu?

Suzy menaikkan alisnya. Ia tidak tahu siapa pengirimnya. Lalu ponselnya kembali berbunyi.

Aku sekarang berada di teras rumahmu.

-Kim Myungsoo-

“Omo!!” ia melotot dan beranjak dari sofa. Lalu segera melesat ke pintu utama. Namun Eomma Suzy lebih dahulu sampai di sana. Sementara Suzy menghentikan langkahnya 2 meter di belakang Il Hwa.

Bae Il Hwa memandang seorang namja muda yang berada tepat di depannya yang sedang tersenyum ke arahnya.

“Annyeonghaseyo Eommoni” kata Myungsoo sambil membungkuk.

Il Hwa mengerjap-erjapkan matanya dan menepuk pelan pipi kanannya. Ya Tuhan, kenapa ada malaikat tampan di rumahku. Apa aku sekarang berada di surga. Ia tersenyum memandang Myungsoo.

“Eommoni” ulang Myungsoo yang berhasil menyadarkan Il Hwa.

“Nuguseyo?”

Myungsoo tersenyum. Ia mengamati yeoja paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu. Benar-benar mirip dengan Suzy. Dan mungkin saja Suzy menuruni sifat Eommanya ini. Tingkahnya sama persis dengan Suzy saat berada di dekatnya.

“Naneun,…”

Ya Tuhan, percaya diri sekali namja ini memanggil Eomma dengan sebutan Eommoni batin Suzy. Belum sempat menyelesaikan ucapannya Suzy datang menghampiri keduanya. Dan berada di samping Il Hwa.

“Myungsoo-ah, bagaimana bisa kau berada di rumahku?” tanya Suzy sambil menunjuk Myungsoo.

Il Hwa menatap keduanya bergantian dengan alis sedikit terangkat. Ia bertanya-tanya siapa namja ini. Apa mungkin kekasih Suzy. Ia dengan cepat menggeleng. Mana mungkin putrinya sudah memiliki kekasih. Jika benar , ia tidak akan mengikutkan Suzy ke acara biro jodoh. “Solma,..” gumamnya.

Myungsoo hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Suzy. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah Il Hwa. Dan Suzy melakukan hal sama seperti Myungsoo.

Astaga, Eomma nya sekarang benar-benar memalukan. Bagaimana bisa dia menatap Myungsoo seperti ini.

“Eomma” kata Suzy. “Dia Kim Myungsoo, namja biro jodoh itu” jelas Suzy.

Il Hwa menatap Suzy dan tersenyum singkat. Kemudian kembali menatap Myungsoo. “Eoh, jadi kau namja yang disukai putriku” kata Il Hwa blakblakan.

Suzy melotot dan menepuk pelan dahinya mendengar ucapan Eomma nya. Astaga, ibunya kenapa berbicara jujur sekali. Ia sangat malu.

“Eomma, kajja kita mempersilakan Myungsoo masuk” ucap Suzy sambil menarik lengan ibunya. Dan mempersilakan Myungsoo untuk masuk. Ia tidak ingin mengambil resiko membiarkan ibunya berbicara lebih jauh lagi.

“Aku akan mengambilkan minum untukmu Myungsoo-ah” kata Il Hwa dengan nada lembut. Lalu menuju dapur. Suzy hanya mencibir mendengar ucapan Eommanya yang terdengar sangat genit di telinganya.

Myungsoo dengan senang hati melangkah masuk dan duduk di salah satu sofa yang berada di tengah. Ia menatap sekeliling ruang tamu. Dan mendapati foto keluarga Bae yang terpajang di dinding sebelah kanan ruang. Serta foto-foto masa kecil Suzy dan foto lainnya di lemari kaca yang terletak di sudut ruang. Di meja kecil dekat tempat duduknya terdapat vas dan bunga tulip kuning di dalamnya. Ruang tamu ini tertata sangat rapi.

Suzy duduk di sofa seberang Myungsoo. “Bagaimana bisa kau tahu rumahku Kim Myungsoo?” tanya Suzy tanpa basa-basi sambil menyilangakan tangannya.

“Aku mengikutimu saat pulang sekolah tadi” kata Myungsoo jujur. Ia sekarang tidak ingin berdebat.

“Jadi kau menguntitku. Astaga, Myungsoo-ah. Kenapa aku tidak menyadarinya”

“Karena tadi kau sibuk dengan ponselmu Bae Suzy. Saat aku menaiki bus saja kau tidak menyadari keberadaanku”

Entah kenapa ucapannya sekarang terdengar seperti orang marah. Ini gawat. Ia tidak ingin yeoja di hadapannya ini tersinggung. Ia menggaruk kasar rambutnya. “Mian, aku tidak bermaksud membentakmu” kata Myungsoo kemudian.

Bae Suzy mengangguk dan menyunggingkan senyum. “Gwenchana Myungsoo-ah. Apa kita berangkat sekarang saja.”

“Eoddi?” Myungsoo mengerutkan keningnya.

“Bukankah kau kemari untuk menjemputku?” tanya Suzy. Apa Myungsoo lupa jika dia menawarkan diri untuk menjemputku.

Myungsoo teringat dengan ucapannya saat berada di perpustakaan sekolahnya.

“Di tempat Woohyun hyung. Apa perlu nanti kujemput?” tawar Myungsoo.

Suzy menggeleng dengan cepat. “Aniyo Myungsoo-ah. Aku akan berangkat sendiri saja. Kau tidak perlu menjemputku. Lagi pula kau belum tahu dimana rumahku”

Ah, benar. Dia mengingat hal itu sekarang. Myungsoo bodoh. Bagaimana bisa kau melupakannya. Sepertinya dirinya perlu memeriksakan diri ke rumah sakit untuk meminta Dokter membuatkan obat anti lupa. Akhir-akhir ini dirinya memang sangat pelupa. Mungkin akibat sering mendapat jitakan dari orang-orang di sekelilingnya.

“Myungsoo-ah” panggil Suzy.

Kim Myungsoo terkesiap “Wae?”

Suzy menaikkan alisnya. Dan Myungsoo mengingat perkataan. “Eoh. Aku kemari untuk menjemputmu Suzy-ah” lanjutnya. Ia terlihat sangat bodoh di depan Bae Suzy.

“Aku akan ganti baju dulu. Tunggulah di sini sebentar saja” kata Suzy sambil bangkit dari sofa dan menuju kamarnya.

Myungsoo mengangguk tanda mengiyakan.

“Ini teh hangat spesial untuk calon menantuku” kata Il Hwa yang baru saja tiba di ruang tamu dan meletakkan segelas dan satu toples kue kering yang baru saja ia buat. Lalu ia duduk di tempat yang di duduki Suzy sebelumnya.

“Kamsahamnida Eommoni” kata Myungsoo lalu meminum teh dan mencicipi kue “masshita” sambungnya sambil tersenyum.

Bae Il Hwa tersenyum. “Apa kau juga menyukai urri ttal?” tanya Il Hwa sambil memandang Myungsoo penuh harap.

Wajah Myungsoo memanas. Kemudian ia menatap yeoja paruh bayah ini. Ia hanya tersenyum sambil mengangguk. Dan menutupi setengah wajah dengan tangan kanannya berusaha menutupi wajahnya yang pasti merah.

“Aigoo. Aku senang mendengarnya. Tolong bantu kami untuk menjaganya,…” ucapan Il Hwa terhenti. “Siapa namamu?” tanya Il Hwa. Ia belum tau siapa nama namja muda di depannya.

“Kim Myungsoo” jawab Myungsoo sedikit kikuk.

“Tolong bantu kami untuk menjaganya Myungsoo-ah” ujar Bae Il Hwa.

“Ne Eommoni”

“Apa yang sedang kalian bicarakan?” kata Suzy menatap ibunya dan Myungsoo bergantian.

Il Hwa dan Myungsoo serentak menggeleng. “Aniyo” jawab mereka bersamaan.

Suzy tidak mempercayai ucapan keduanya. Ia masih mencurigai mereka. Ada yang aneh antara Myungsoo dan ibunya.

“Kajja kita berangkat sekarang Myungsoo-ah” ajak Suzy

Myungsoo beranjak dari sofa dan membungkuk pada Il Hwa. “Kami pergi dulu Eommoni”

Ibu Suzy tersenyum dan melambaikan tangannya saat Myungsoo dan Suzy memasuki mobil Maybach hitam milik Kim Myungsoo.

@@@

“Gomawo Myungsoo-ah” kata Suzy tersipu malu saat Myungsoo membukakan pintu kabin belakang mobilnya.

Myungsoo tersenyum lebar dan mengangguk.

“Lee Ahjusshi aku akan menghubungimu jika sudah selesai. Katakan pada harabeoji aku sedang berada di Cafe Woohyun hyung. ” ujar Myungsoo di samping kemudi mobilnya itu.

“Ne doryeonnim” kata Lee Ahjusshi lalu melesat pergi.

Kim Myungsoo menggenggam tangan Suzy dan menariknya memasuki Cafe “Kajja Suzy-ah”

Suzy menarik nafas dan menghembuskan cepat. Sudah kesekian kalinya Myungsoo membuat jantungnya tidak berdegup dengan normal.

“Aku ingin duduk di sini saja Myungsoo-ah” tunjuk Suzy di salah meja. Dari sini ia bisa melihat lalu lintas dan pejalan kaki yang berada di sampingnya yang hanya tersekat kaca. Melihat perubahan sore menjelang malam menjadi salah satu alasan Suzy. Ia sangat menyukai senja.

“Ne, aku akan memesan makanan untuk kita” kata Myungsoo berlalu dari Suzy dan langsung menuju dapur.

Suzy menopang tangan kanannya dan memandang luar. Keningnya mengkerut saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Ia lalu mengalihkan pandangannya dan memandang meja seberang tempatnya.

“Omo! Bae Suzy apa yang kau lakukan di sini?” tunjuk seorang yeoja.

“A..aku,..” Suzy menghentikan ucapannya lalu menyipitkan matanya dan menatap namja di samping yeoja itu “ Ya, Park Jiyeon apa yang kau lakukan dengan Seung Ho eoh?”

“Aku mengerjakan tugas dari Song Ssaem bersama Seung Ho”

Mereka berdua berbicara keras tanpa menyadari beberapa pengunjung yang terlihat terganggu.

“Ya,ya hentikan. Suara kalian sangat menganggu” kata Seung Ho kemudian. Ia tidak tahan mendengar suara cempreng kedua yeoja ini.

Myungsoo membawa nampan dan meletakkan semangkuk tteok madu-guk di mejanya dan semangkuk di meja Suzy. Tanpa menyadari tatapan dua orang di seberang mejanya. Ia kemudian duduk.

Suzy menunduk dan kaku. Ia menggaruk pipinya. Apa yang harus ia lakukan sekarang.

“Ini sangat lezat Suzy-ah. Siksa hasipsiyo (selamat makan)” kata Myungsoo sambil memberi sumpit pada Suzy.

Myungsoo mulai memasukkan makanannya ke dalam mulutnya. Memang benar apa yang ia ucapkan. Ini sangat lezat. Ia tersenyum puas.

Jiyeon dan Seung Ho saling bertukar pandang. “Apa yang mereka berdua lakukan?” tanya Jiyeon lirih.

“Molla. Apa mungkin kencan?” ucap Seung Ho. Ia sekarang juga tidak tau apa hubungan antara Myungsoo dan Suzy.

Jiyeon hanya mengendikkan bahunya. Yoo Seung Ho dan Park Jiyeon kembali menatap Myungsoo dan Suzy. Myungsoo yang masih asyik menikmati makanannya dan Suzy yang terus menunduk sambil memakan tteok madu-guk miliknya.

“Apa kalian sedang kencan?” tanya Seung Ho kemudian.

Myungsoo menolehkan kepalanya.”Uhuk” Astaga ,ia tersedak tteok madu-guk. Suzy dengan cepat mengambil sebotol air putih dari dalam tasnya dan memberikannya pada Myungsoo.

“Ya kalian berempat jangan berteriak-teriak di tempatku” sungut Woohyun dari meja kasir.

Keempatnya menatap seram Woohyun. Lalu mengangguk. Jiyeon dan Seung Ho memutuskan untuk bergabung dengan Suzy dan Myungsoo. Seung Ho berada di samping Myungsoo dan Jiyeon di samping Suzy.

“Jelaskan pada kami apa hubungan kalian?” Seung Ho mengulangi ucapannya.

“Lalu apa hubunganmu dengan Jiyeon? Dan apa yang kalian berdua lakukan di sini?” tanya Myungsoo menunjuk Seung Ho dan Jiyeon.

“Kami berteman dan saat ini sedang mengerjakan tugas dari Song Ssaem”kata Jiyeon menjelaskan lalu bertanya “Bagaimana dengan kalian berdua?”

Suzy menatap sahabatnya itu “Kau ingat dengan ucapanku saat itu Jiyeon-ah. Dia namja biro jodoh itu”

Park Jiyeon melotot “Jadi dia calon suamimu?!” ucapnya kencang dan mendapat tatapan dari beberapa pengunjung.

Seung Ho yang berada di depan Jiyeon menaikkan alisnya bingung. Pikirannya sedang berputar-putar. “Apa kalian akan menikah?” tanyanya polos.

TBC

Annyeong , lama gak update nih author #gebukin. Sebenarnya rencananya gak begini ceritanya tapi setelah ngetik malah jadi nih part yang panjang banget. Semoga gak bosan dengan ff ini ^^

33 thoughts on “U and I part 7

  1. Masih penasaran sama maksud kata2 Soojung, kenapa Myungsoo sepertinya ga kenal dia, tp dia senang bisa ketemu lagi sama Myungsoo? bingung…
    Semoga hubungan Myungsoo dan Suzy baik2 aja, dan berharap mereka lebih dekat lagi…
    Next part selalu ditunggu, gomawo author 🙂

    Like

  2. MKin seru, soojung knp ya senyum2 gtu?aigooo myung bnr2 sdhnkasmaran sm suzy.. suzy mash malu2 kkkk kyeopta.. lucu ngeliat suzy sm myung, bikin senyum2 gaje ..ditunggu next partnya yaa.. hwaiting

    Like

  3. akhirnya update juga thor 🙂
    myung kok ngak ngenalin soojung sih?
    wahhh myung dikasih lampu hijau nih tinggal suzy dikenalin sm kel myung deh yeyyy
    semoga cepet update lg ya thor fighting!!!

    Like

  4. Myung kenal soojung?tp ko diem aja ada hub apa merka. Akhirnya jiyeon tai myung namja biro jodoh iyu. Hemm llo haraboejinya tau myung langsung dinikahin ngak ya?hehe

    Like

  5. huwaaaaa malu maluinn ajaa dii tempatt umumm hahahhaha…..
    ouhh soojung ituu siapa sihhhh
    masihhh misteryyy
    nextt ditunggu yaaa

    Like

  6. Si jiyeon tau juga akhirnya kkkkkk
    myungzy kapan meresmikan hub-nya sih? Pengen liat myung nyatain cintanya kek mana

    next partnya ditunggu author

    Like

  7. penasaran sama soojung kenapa kenal sama myungsoo semoga hubungan myungsooji gak ada yang ganggu di tunggu kelanjutannya fighting 🙂

    Like

  8. aduh aku gbs berhenti senyum bacanya…wih mereka kencan…jiyeon udh tw skrng myung calon suzy…btw apa kristal kenal sm myung??trus gmn myung ap dy inget sm kristal??next min

    Like

  9. Semoga hubungan myungzy lebih baik, jangan sampe ada hambatan. Apa lg sekarang mereka dua lagi kasmaran dan malu2 kucing.

    Like

  10. Masih penasaran sama soojung…
    Soojung sepertinya sudah kenal myung…
    Semoga saja soojung gak jadi orang ketiga diantara myungzy…

    Like

  11. Masih penasaran ama soojung….kenapa dia kenal myungsoo,tpi myungsoo gak kenal dia kayaknya…
    Kayaknya myungzy ama seungyeon seru ya kalau ketemu….

    Like

  12. Jiyeon berisik bgt.
    Sebenarnya antara soojung dan myungsoo apa mereka saling kenal? Tapi myung sepertinya tidak tahu

    Like

  13. Pingback: U and I | Hanfubita

Leave a comment