. . . . GRAY CIRCLE PART 4

cats

Title : gray circle
Cast : Bae Suzy, kim woo bin, kim myungsoo, lee sungyeol
Other Cast : _¿_
Scriptwriter : bluebyta
Genre : family, Romance
Rating : PG 17
Lenght : Chaptered

Disclaimer : cerita ini merupakan karya dan hak milik penulis akan tetapi tokoh dalam cerita merupakan milik orang tua dan agensi masing-masing. Tidak ada pelanggaran yang dimaksudkan dalam penggunaan tokoh selain untuk cerita.
sorry for typo and happy reading
***
Woo bin baru saja tiba di rumahnya saat melihat myungsoo menuruni tangga.
“hyung, kau sudah kembali?” Tanya myungsoo
“eoh. Kau dari atap?”
“ye hyung”
“dimana soo ji?”
“dia tertidur. Kurasa tidur di atap baik untuknya. Udara musim panas sungguh hangat di malam hari”
“arraso, matahari akan membangunkan gadis pemalas itu lebih pagi. Kau mau kemana?” Tanya woo bin
“molla. Mungkin ke kantor”
Woo bin tertawa ringan “kau pergi karena aku kembali? Jangan bertingkah seolah aku orang lain. Duduklah sebentar, aku akan mengganti pakaianku lalu kita pergi”
“eodi?”
“melepas penat” ucap woo bin sambil berlalu
Myungsoo tersenyum sambil berdecak. Kebiasaan namja yang sudah seperti hyungnya itu memang sulit dirubah. 3 tahun yang lalu myungsoo mengenal woo bin di sebuah klub. Myungsoo memang berasal dari busan. Setelah kehilangan ibunya, satu-satunya keluarga yang ia miliki, ia resmi menjadi seorang yatim piatu. Sejak saat itu myungsoo memutuskan pindah ke seoul.
Kim woo bin 3 tahun yang lalu benar-benar sangat berbeda dengan kim woo bin saat ini. dulu namja itu tak pernah seharipun absen mengunjungi klub. Sementara myungsoo yang bekerja sebagai bartender mau tak mau selalu bertemu dengannya. Tak ada yang istimewa dengan woo bin saat itu. berada di bar semalaman, bermain dengan para wanita dan mabuk-mabukan.
Hal itu yang membuat myungsoo terbiasa dengan woo bin. Dengan sendirinya mereka mengenal, berteman dan saling mempercayai. Sampai suatu saat woo bin tak pernah lagi datang berkunjung. Hampir dua bulan myungsoo tak melihat woo bin. Sampai suatu hari myungsoo melihat namja itu tengah menunggu di pintu belakang klub dengan wajahnya yang babak belur. Kalimat yang selalu diingat myungsoo hingga saat ini “kau, bantu aku. Aku tidak bisa menentangnya lebih jauh dengan cara ini. ahboji, ani geu ajushi, manusia berdarah dingin dan penipu itu, harus dihentikan”
***
Sebuah pergerakan terlihat diatap rumah kim woo bin. Suzy, yeoja itu terusik dengan udara hangat yang menyentuh kulitnya. Dia jelas merasa ada yang berbeda. Tubuhnya terasa sedikit pegal. Yeoja itu perlahan membuka matanya. Kedua mata bening itu menatap langit yang terlihat sedikit gelap. Pandangannya beralih ke arah matahari.
“woahh, matahari terbit” ucap yeoja itu “jinjja daebak. Bahkan bintang belum sepenuhnya menghilang. Woahh, sejak kapan ada 4 bintang terang?” Tanya suzy pada dirinya sendiri saat disadarinya hanya ada 4 bintang tersisa di langit, 4 bintang terang.
Yeoja itu berdiri dan meregangkan tubuhnya “aigoo, tubuhku rasanya sakit semua” suzy memandang matahari dan menantikannya meninggi “matahari terbit dibalik gedung” ucapnya “aku ingin melihatnya terbit dari balik gunung” yeoja itu tersenyum tanpa sadar sosok myungsoo hadir membayanginya. Bukankah hanya namja itu yang bisa membuat keinginannya yang satu ini terkabul “tapi, dimana namja itu? aaishh, dia meninggalkanku sendiri? Diatap? Bagaimana bisa seorang namja?” suzy menggelengkan kepalanya tak percaya.
Suzy bergegas turun. Ia mengelilingi rumah tapi sosok namja bernama kim myungsoo itu tak ditemukan. Yeoja itu mulai kesal saat sebelum telinganya menangkap suara deru kendaraan yang baru saja berhenti “nugu?” ucapnya sambil mengerutkan kening “solma, kim myungsoo?” yeoja itu membulatkan matanya sambil berlari menuju pintu utama.
Suzy baru saja membuka pintu, matanya tertuju pada kursi kemudi dan didapatinya seorang namja mabuk yang hampir tak sadarkan diri “YA kim myungsoo” teriaknya. Yeoja itu menghampiri myungsoo yang baru saja keluar dari mobil dengan tubuhnya yang limbung “ishh, dasar namja gila. Bagaimana kau bissa mengemudi dengan keadaan seperti ini?” ucap suzy meraih tangan myungsoo. Yeoja itu melingkarkan sebelah tangannya di pinggang myungsoo “aigoo, kau berat sekali” ucapnya.
“chankaman” ucap suzy beberapa saat kemudian “oppa? Woo bin oppa?” yeoja itu kembali membulatkan matanya saat melihat kakaknya yang bahkan tak sadarkan diri di kursi samping kemudi “mwoya ige” keluh suzy “YA, siapa saja. Kemari dan bantu aku.” teriak suzy memanggil pelayannya. Beberapa pelayan menghampiri yeoja itu setengah berlari “woo bin opp,,” belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, mulut yeoja itu telah ditutup rapat dengan tangan besar myungsoo “aigoo, jangan berisik agassi, aku benar-benar lelah” ucap namja itu. suzy mengisyaratkan pelayan untuk membantu woo bin dengan matanya.
Dengan susah payah suzy memapah myunngsoo ke kamar woo bin. Sialnya kamar kakaknya itu berada di lantai dua. Sementara menunggu pelayan membantu woo bin suzy benar-benar tak bisa menahan dirinya untuk mulai mengomel “ya kim myungsoo-ssi, lihatlah dirimu. Kau meninggalkan yeoja tidur di atapsendirian dan kau malah mabuk-mabukan. Harusnya kau bangunkan aku sebelum kau pergi” myungsoo menutup telinganya dengan bantal “haisshh, namja ini benar-benar”
Myungsoo menjauhkan bantalnya “suzy-ssi” namjaitu menatap suzy setengah sadar “sssttttttt” kemudian menutup matanya lagi
“lihatlah dirimu” teriak suzy
Myungsoo mengacak rambulnya frustasi “suzy-ah” ucapnya. Nada suaranya agak meninggi
“mwo?” Tanya suzy. nada suara yeoja itu semakin menantang “namja ini benar,,,,,”
“aishhh” myungsoo menarik pergelangan tangan suzy. namja itu sukses membuat suzy menutup mulut saat bibir mereka bertemu. myungsoo mempererat cengkraman tangannya saat yeoja itu mencoba menjauh. sebelah tangan namja itu meraih pinggang suzy membuat yeoja itu ikut terjatuh di ranjang. Seolah enggan membiarkan waktu berlalu, myungsoo memperdalam ciumannya. Namja itu mengurangi jarak antara keduanya. Suzy mulai kehilangan akal sehat. Yeoja itu membalas ciuman myungsoo tanpa peduli dengan nafasnya yang mulai tersengal.
“YA” teriakan serak woo bin berhasil menghentikan dua insan itu. mereka melepas tautannya
“oppa” ucap suzy lirih
Woo bin melangkah mendekati mereka “kalian berdua” hanya dua kata itu yang berhasil diucapkan woo bin. Selanjutnya namja itu jatuh tak sadarkan diri di atas ranjangnya. Kali ini alcohol benar-benar menyelamatkan suzy dan namja yang sudah 100% kembali pada kesadarannya itu.
***
Kejadian kemarin membuat suzy tidak beranjak dari kamarnya. yeoja itu mengambil resiko kelaparan daripada harus menghadapi oppanya. Dia tak pernah membayangkan akan seperti apa kemarahan oppanya itu. ingin rasanya yeoja itu menjitak myungsoo yang membuatnya seperti ini. tapi namja itu tidak muncul.
Suzy menempelken telinganya ke dinding. Mencoba mendengar pergerakan di kamar sebelahnya, kamar oppanya. tapi jelas saja yeoja itu tak bisa mendengar pergerakan karena tembok yang begitu tebal. Sudah puluhan kali suzy mondar-mandir. Pikirannya benar-benar tidak tenang.
“eottoke.apa jadinya kalau aku bertemu dengan oppa. Aku abenar-benar akan mati saat itu juga. Aigoo.” Suzy memukul-mukul kepalanya dengan kedua tangannya. Penampilan yeoja itu sudah sangat berantakan “haahhh, tidak bisa seperti ini. aku harus bertemu oppa. Bahkan jika aku akan mati di tangannya”
Yeoja itu beranjak dari posisinya. Ia memegang daun pintu dan dengan perlahan membukanya. Keadaan di luar benar-benar sepi. Suzy menarik napas dalam dan menghembuskannya “baiklah. Tak akan terjadi apapun. Suzy fighting” ucapnya menghibur diri sendiri.
Suzy mencoba mengetuk pelan pintu kamar oppanya tapi tak ada jawaban. Suzy memukul-mukul dadanya pelan “aisshhh, tenanglah. Berdegublah seperti biasa” omelnya pada jantungnya. Suzy kembali mengetuk pintu kamar woo bin pelan tapi tetap tidak ada jawaban. Yeoja itu tak peduli lagi. Kalau tetap seperti ini dia akan mati karena jantungnya berpacu terlalu cepat. Ia membuka pintu meski kakaknya tak mengijinkan “oppa”
woo bin yang baru saja keluar dari kamar mandi tersentak “YA. Kim soo ji. Apa yang kau lakukan. Keluar” teriaknya
“aigoo, wae? Kau itu oppa ku, memangnya apa yang akan aku pikirkan” ucap yeoja itu santai
“terserah saja. Sekarang keluarlah aku harus berpakaian”
“aishhh” dengus suzy “geundae, oppa. Tentang kejadian kemarin”
Woo bin mengerutkan keningnya “ahhh, myungsoo?” yeoja itu mengangguk “lupakan. Lagipula namja itu orang yang baik. Aku mengenalnya lebih baik darimu” woo bin menatap suzy kemudian berpikir. Namja itu mengerutkan keningnya “kurasa cocok. Lebih baik dia daripada namja sebelumnya” ucap woo bin
“sebenarnya apa yang kau bicarakan oppa?” Tanya suzy bingung
“aniya. Lupakan. Keluarlah aku mau berpakaian”
tapi yeoja itu tidak keluar. Dia menghampiri dan membuka lemari kakaknya “ini bagus. Kau tidak marah padaku dan sekarang kau mau banyak bicara denganku” yeoja itu mengambil pakaian kasual “pakai ini, setidaknya kau harus bersantai dan istirahat dari pekerjaanmu”
Woo bin menghela nafas kasar
“satu hari ini saja. Jebal” pinta suzy
Sebuah dering ponsel terdengar. Woo bin mengambil ponselnya, Lee biseo.
“yeobseo”
…“ada hal penting sajangnim”
“katakan”
…“anda ingat kang dam byul?”
“orang yang tidak menyetujui pembelian saham?”
…“ne sajangnim”
“ada apa?”
…“dia meninggal kemarin malam”
“mwo?”
woo bin mematikan ponselnya “arrggghh” teriaknya
“ahboji” ucap woo bin setengah berbisik
Suzy mengerutkan keningnya “wae oppa?” tanyanya
“aniya” jawab woo bin. Namja itu mendorong adiknya keluar
***
Kim jong hwan tengah berbaring sambil mendengarkan musik kesukaannya. Di tangannya masih terpasang infus. Sementara ia menikmati lagu terdengar pintu dibuka dengan kasar. Tuan kim memalingkan wajahnya
“lihatlah siapa yang datang. Kau merindukanku?” Tanya tuan kim
“apa yang kau lakukan kali ini?” Tanya woo bin
“apa? Aku hanya menyingkirkan semut yang mendekati istana gulaku”
“ahboji”
“tenanglah sedikit. Orang itu yang memulai. Dia mengusikku dengan sahamnya”
“geuman. Tidak bisakah kau tak ikut campur urusanku?”
“urusanmu juga urusanku. Aku yang mendirikan perusahaan itu jadi menurutmu apakah aku akan membiarkan perusahaan itu jatuh begitu saja?”
“tidak bisakah kau lakukan tanpa membunuh orang?”
“aku tidak melakukannya. Aku hanya menandatangani. Kau bisa Tanya pelayan. Aku tak pernah beranjak dari ruangan ini” ucapnya sambil tersenyum
Woo bin menghela nafas. Namja itu benar-benar tengah marah. Ia harus segera pergi sebelum kemarahannya terluapkan. Woo bin hendak melangkah pergi namun terhenti karena ucapan tuan kim “woo bin-ah, lain kali ajak adikmu kesini. Aku merindukannya. Dia akan lebih kaya dan bahagia disbanding saat bersama ibunya. Bukankah dia harus secepatnya bergabung denganku?”
Woo bin menatap ayahnya tajam “jangan pernah bermimpi menjadikannya orang sepertimu”
Tuan kim tertawa “lalu harus seperti apakah dia? Seperti ibunya? Menjual diri dan melakoni bisnis murahan beresiko itu?” pria tua itu tersenyum meremehkan “kalau kau punya waktu luang jangan hanya membaca berita ekonomi. Kudengar tempat perjudian terbesar milik ibumu di makau ditutup karena ditemukan transaksi narkoba”
Lagi-lagi woo bin menhela nafas “itu bukan urusanku”
“lihatlah, anak ini bahkan tak mengakui ibunya. Setidaknya kau masih memanggilku ayah. Bawa suzy padaaku dan mari kita bekerja dengan cara kita. Jauhkan suzy daari pengaruh buruk eomma mu”
“cara kita. Aku bahkan tak sudi mengikuti caramu. Aku takkan membiarkan siapapun mempengaruhi adikku. dia akan tetap bersih. Takkan kubiarkan dia terkena percikan darahmu meski setetes. Dia bersamaku karena dia adikku” tegas woo bin. Namja itu segera pergi sebelum ia mendengar perkataan yang lebih memancing emosinya lagi.
Tuan kim tersenyum melihat kepergian putranya “dia adikmu tapi jangan lupakan kalau dia putriku”
***
Myungsoo sedang termenung di ruangannya. Namja itu sedang mencari kata-kata yang tepat untuk bicara pada woo bin “aisshh, apa yang harus kukatakan padanya” keluhnya. Namja itu mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Sesaat kemudian bayangan suzy hadir di benarnya. Tanpa sadar namja itu mengangkat sudut bibirnya.
Dia bahkan tak menyadari apa yang dia lakukan. Tapi mengingat apa yang dilakukannya kemarin cukup untuk membuat jantungnya berdebar melebihi batas normal. Dengan mengesampingkan urusannya dengan woo bin, dapat dibilang kalau myungsoo benar-benar sedang menahan diri sekarang. tangannya bahkan mulai gatal untuk tidak menghubungi suzy. entah apa yang meracuni dirinya tapi namja itu benar-benar ingin mendengar suara suzy. tapi sekali lagi, hal itu harus dikesampingkan karena woo bin.
Myungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya “geuman kim myungsoo. Fokus” myungsoo menghirup nafas dalam-dalam.
Saat itu pintu terbuka dan menunjukkan sosok woo bin. Myungsoo yang terkejut mendadak terbatuk-batuk karena nafsnya yang terputus “eoh hyung” ucapnya
“mwoya. Sedang apa kau disini?” teriak woo bin
“yee?” Tanya myungsoo sambil mengerutkan kening “ani hyung. Kemarin benar-benar diluar kendaliku. Jinjja mianhae. Aku tak akan mengulanginya. Beri aku kesempatan sekali lagi aku akan menjaganya dengan baik” ucap myungsoo. Bentakan woo bin berhasil membuat namja itu risau. Pasalnya kalau sampai ia harus berhenti mengawasi suzy, ani, itu tidak boleh terjadi. Tidak setelah jantungnya enggan berdetak normal sejak kemarin.
“apa yang kau bicarakan” tatap woo bin tajam “kau harusnya menjaga suzy. aku baru saja menerima ancaman jadi tidak seharusnya suzy sendiri”
“yee?” Tanya myungsoo lagi. Namja itu mencoba mencerna perkataan woo bin
“YA” teriak woo bin kesal “bisa jadi saat ini salah satu suruhan kedua orang gila itu datang ke rumah mempengaruhi suzy”
“aa…aahhh.. eoh hyung. Aku pergi sekarang” myungsoo segera meraih jaketnya dan melangkah pergi. terlihat senyuman tipis diwajah namja itu.
***
Suzy baru saja selesai mandi. Saat itu ia mendengar ponselnya berbunyi, kim myungsoo.
“yeoboseyo” ucap suzy
Diseberang sana seorang namja yang tengah melangkah ringan menjawab “kau dirumah?”
Suzy mengerutkan keningnya “eoh. Wae? Kau akan datang?”
“eoh. Hyung memintaku datang”
Terlihat sedikit guratan kecewa di wajah suzy “oppa menyuruhmu?”
“eoh. Kau tak suka aku datang?” tanyanya
Sejak kapan dia minta pendapatku saat mau datang suzy tersenyum “ani. Kapan kau akan tiba?” Tanya suzy, yeoja itu mencoba menjaga nada suaranya agar tak terdengar antusias
“aku? Mungkin dalam 10”
“menit?” Tanya suzy. yeoja itu bergegas memilih baju
“9,,,8,,,,7,,,,,” ucap myungsoo
“mwoya?” ucapnya kaget. suzy mulai kelabakan memilih pakaian tapi tunggu, yeoja itu menghentikan pergerakannya. Ada apa dengan memilih baju bagus? Dia tidak sedang mau pergi. ini hanya kim myungsoo.
“3,,,,,,2,,,,,,,1” terdengar sebuah ketukan di pintu kamar suzy
Yeoja itu tersadar “andwae, chankam. Aku belum berpakaian” ucapnya spontan
Myungsoo tertawa ringan “wae? Kau takut aku membuka pintunya. Aku pria beradab nona. Aku akan menunggumu diatap”
Suzy menghela nafas lega kemudian yeoja itu tersenyum.
***
Woo bin baru saja tiba di ruangannya. Namja itu mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi hoya
“yeoboseyo”
“eodiga?” Tanya woo bin
“di jalan. mengikuti sungyeol”
“handsfree?”
“eoh hyung. Wae?”
“aniya. Tetap pantau dia”
“yee hyung” ucapnya “hyung chakaman” susul hoya sebelum woo bin memutuskan sambungan
“wae?”
“yang menabrak sungyeol waktu itu suruhan ayahmu. Kurasa beliau tau aku sudah tidak bersamanya. Dia mengirim pesan lewat amplop uang agar sungyeol menjauhi suzy.”
Terdengar hembusan nafas “arraso. Aku akan pikirkan yang satu itu. pastikan saja sungyeol tidak bertemu suzy”
“ne hyung” ucapnya lagi “chakaman,,chakaman hyung” susulnya
“apa lagi?”
“namja itu menuju rumahmu. Peringatkan myungsoo”
“mworagu?” woo bin segera mematikan sambungannya dan mencoba menghubungi myungsoo
***
Myungsoo sedang menyirami bunga di atap rumah woo bin sembari menunggu suzy. berulang kali namja itu tersenyum tanpa sadar. Bahkan bunga yang indah dihadapannya ini mengingatkannya pada suzy. seolah semua keindahan berasal dari suzy. lamunanya terpecah saat ponselnya bordering. Myungsoo baru saja mengangkat ponselnya dan sudah terdengar teriakan woo bin
“YA kim myungsoo, apa kau sudah dirumahku? Apa soo ji bersamamu?” ucap woo bin tergesa-gesa
“tenang sedikit hyung. Aku di atap rumahmu. Suzy sedang berada di kamarnya”
“haisshh namanya soo ji. dengarkan aku. Sungyeol sedang menuju kesana. Kali ini entah bagaimana, hoya luput mengawasinya. Aku baru mendengar kabar kalau bisnis geu ahjuma dalam masalah. Jangan sampai sungyeol mengatakan itu pada soo ji atau soo ji akan pergi”
“maksudmu bisnis ibumu?”
“yee” ucapnya dengan nada tinggi. Namja itu sedikit jengkel mengingat kenyataan kalau wanita itu juga ibunya. Woo bin cukup membenci ibunya sampai-sampai ia enggan membiarkan adiknya memakai marga bae dari ibunya. Dia juga benci dengan marga yang dimilikinya. Baginya hanya ada woo bin dan soo ji. Tidak ada kim dan tidak ada bae.
“arraso,,arraso. Keuno” myungsoo mematikan sambungan telponnya dan bergegas turun
***
Suzy keluar dari kamarnya dengan senyum 1000 watt. Yeoja itu sedang bahagia, Nampak sangat jelas sekali. Baru saja ia menginjakkan kaki pada anak tangga pertama ia melihat myungsoo yang sepertinya sangat tergesa
“wae?” Tanya suzy
Myungsoo tersenyum. Terlihat sangat dipaksakan memang “aniya. Gwenchana. kemarilah” ucap myungsoo sambil mengulurkan tangannya
Suzy tersenyum. Ia bergegas menghampiri myungsoo. Hanya tinggal selangkah lagi untuk suzy agar bisa meraih tangan myungsoo, tapi langkah yeoja itu terhenti saat telinganya menangkap suara yang tak asing dari lantai 1.
***
“Suzy-ah… bae suzy” teriak sungyeol. Namja itu memaksa masuk meski para pelayan mencegahnya. Bahkan hoya yang berhasil tiba sebelum sungyeol bertemu suzy kini tengah hilang kesadaran setelah mendapat hantaman keras tepat di rahangnya.
Sungyeol terus memanggil suzy sambil berusaha menyingkirkan pelayan-pelayan yang menghalangi jalannya. Namja itu seolah tak peduli dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya serta darah di pelipis dan sudut bibirnya. Tenaganya masih cukup untuk memanggil suzy dan menghadapi para pelayan meski sebagian besar telah habis untuk melawan hoya.
***
Myungsoo masih tetap mengulurkan tangannya tapi perhatian suzy nampaknya mulai teralihkan dengan teriakan sungyeol. Suzy menatap myungsoo sesaat lalu memalingkan wajahnya.
memang benar kalau yeoja itu tengah kesal pada lee sungyeol yang tak pernah datang mencarinya. Tapi bukan berarti ia menggunakan kekesalannya untuk mengacuhkan sungyeol saat dengan jelas namja itu datang padanya. Suzy melangkahkan kakinya menuruni anak tangga
“andwae” ucap myungsoo memegang pergelangan tangan suzy. namja itu menatap suzy lekat
Kali ini berbeda. Myungsoo melakukan itu bukan semata-mata karena perintah woo bin. Myungsoo melakukannya karena ia tau apa yang akan terjadi kalau suzy bertemu sungyeol. Andwae suzy-ah, jangan pernah menemuinya. Kalau kau bertemu dengannya mungkin aku tak bisa lagi ada di sampingmu “andwae” ucap myungsoo lagi
“wae? Kurasa sungyeol ada di bawah. Aku ingin member pelajaran pada orang itu. bagaimana bisa dia baru muncul sekarang” ucap suzy kesal. Suzy mencoba melepaskan tangan myungsoo tapi myungsoo mempererat cengkramannya.
Myungsoo menarik suzy kedalam pelukannya “andwae, jebal”
“mwoya?” suzy tertawa bingung “aku hanya menemui sungyeol. Kau memelukku seolah mau berpisah” suzy menepuk-nepuk punggung myungsoo menenangkan namja itu “begini, aku harus menemuinya”
“andwae” bantah myungsoo
“tapi dia dibawah. Dan dia terus memanggilku”
Myungsoo melepaskan pelukannya. Namja itu menatap suzy sambil berpikir. Entahlah, hanya raut wajah khawatir yang tergambar darinya. Namja itu menangkup kedua pipi suzy kemudian memberi kecupan singkat yang bermakna. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan “baiklah, ayo ke lantai 1, tapi jangan lepaskan ini. jangan pernah” ucap myungsoo sambil menggenggam tangn suzy
Suzy membulatkan matanya atas apa yang baru saja terjadi “mwoya” lirihnya. Jantungnya berdegub cepat membuatnya kehilangan sebagian akal sehatnya.
***
“suzy-ah” ucap sungyeol. Namja itu berhenti meronta saat melihat yeoja yang dicarinya sedang berdiri di hadapannya.
“apa yang kau lakukan disini?” Tanya myungsoo
“nuguya?” Tanya sungyeol pada myungsoo. Sementara yang ditanya hanya balas menatap tajam “suzy-ah, neo gwenchana?” Tanya sungyeol pada suzy yang terlihat linglung.
“suzy-ah” panggil sungyeol lagi
“eoh,, wae?”
“gwenchana? appo?” Tanya sungyeol
Suzy menggelengkan kepalanya. Arah matanya tertuju pada tangannya yang masih dipegang erat oleh myungsoo
“ya, bae suzy ada apa denganmu? Ini aku, lee sungyeol” ucap sungyeol
Suzy mengalihkan pandangannya. Yeoja itu memandang sungyeol. Cukup lama sampai akhirnya yeoja itu sadar akan apa yang dipandangnya “sungyeol-ah” ucapnya
Suzy melepaskan tangannya dari myungsoo dan menghampiri sungyeol “ige mwoya?” ucap suzy sambil menyeka darah di sudut bibir sungyeol.
“appo, jinjja appo” ucap sungyeol lalu memeluk suzy erat. Namja itu tersenyum miring kearah myungsoo yang tengah menatapnya tajam.
Sejak awal dia milikku dan akan selalu begitu. Aku tak akan membiarkan 3 tahunku sia-sia. Kalaupun bae eun ji tamat aku akan pastikan meraih kim jong hwan menggunakan suzy. batin namja itu

TBC

gimana? kira-kira udah agak jelas belum chingu? kali ini ngpost rada lebih cepet dikit. mumpung lagi libur.

yahh pokoknya gitu. author udah kehabisan kata-kata. intinya don’t forget to like and comment

18 thoughts on “. . . . GRAY CIRCLE PART 4

  1. Cukup jelas sekarang permasalahan yang terjadi di keluarga kim dan Bae… Ada apa sebenarnya antara sungyeol dengan appa nya Suzy… Meraih Kim Jung Hwan menggunakan Suzy…apa yang Sungyeol inginkan sebenarnya…

    Namun sebenarnya untuk kejelasan perasaan Woo Bin untuk Suzy… Apakah selayaknya melindungi menjadi sosok seorang kakak atau ingin berperan sebagai namja yang memiliki perasaan lebih pada adiknya?….

    Lalu Myung yang mulanya tertarik, sepertinya mulai menyukai Suzy…. Anni atau sudah justru mencintai Suzy…

    Bagaimana dengan perasaan Suzy sendiri… Apakah memang pada akhirnya bersama Myung nantinya?…
    Moment Myungzy…meskipun singkat namun perasaan kekhwatiran yang Myung rasakan…seakan takut kehilangan bisa dirasakan ketika membacanya….
    Seperti yang di katakan myung di chapter sebelumnya ” Bintang terang yang satu itu… Itu lah aku bagimu…” kata-kata ini membuat ku berpikir kalau Myung akan mengabdi diri untuk menjaga Suzy sampai akhir… dan Myung menjadi orang yang Suzy butuhkan yang bisa mengerti dirinya… Namun Woo Bin sosok yang akan benar-benar menjaga Suzy dengan nyawanya…

    Jujur…. Ingin sekali moment nya Woo Bin- Suzy ketika bersam… Entah kenapa aku merasa ada perasaan yang istimewa yang membuat ku tertarik di antara Woo Bin-Suzy… disaat membaca part nya Woo Bin ada kehangatan dari sosok dingin sepertinya….

    Antara Woo Bin, Myung… Benar-benar pilihan yang dilema….

    dan pastinya selalu penasaran sama ff ini… Next…. Author fighting…

    Gomawo

    *BOW* 🙂

    Like

  2. ohh jadi sungyeol ngga bener2 suka sama suzy ya ? dia cuma manfaatin suzy buat dapat harta ortunya suzy.
    beruntung banget suzy punya oppa kaya woo bin, bisa ngejaga suzy banget..
    sebenernya kasian juga ayah suzy, walaupun gitu yg namanya ayah nggak bisa ketemu trus nyimpen rindu buat anaknya kan rasanya nyeseekk.
    woah udah ada kissing myungzynya tinggal ganti syatus jadi deh kkk ^^

    Like

  3. ohh jadi sungyeol ngga bener2 suka sama suzy ya ? dia cuma manfaatin suzy buat dapat harta ortunya suzy.
    beruntung banget suzy punya oppa kaya woo bin, bisa ngejaga suzy banget..
    sebenernya kasian juga ayah suzy, walaupun gitu yg namanya ayah nggak bisa ketemu trus nyimpen rindu buat anaknya kan rasanya nyeseekk.
    woah udah ada kissing myungzynya tinggal ganti syatus jadi deh ^^

    Like

  4. Tapi masih penasaran dengan akar masalah yg membuat ayah dan ibu Sooji dan Woobin sampai pisah dan bahkan anak2 mereka pun memilih tidak tinggal dengan salah satu dari mereka…
    Sungyeol sepertinya punya niat lain terhadap keluarga Kim, dan dia akan memanfaatkan Sooji… semoga Myungsoo dan Woobin bisa menjaga Sooji dari pengaruh buruk orang2 yg jahat…
    Ditunggu next partnya, gomawo author 🙂

    Like

  5. suzy beruntung punya oppa kaya woobin, walaupun ortu’a pada nggak bener, tp oppa’a bener” ngejagain dia, dan akhhh bagian terakhir bikin nyesek!

    Like

  6. pekerjaan ayah dan ibu mereka g ada yg beres. wajar aja woobin mau melindungi sooji agar tdk terlibat dalam bisnis orang tua mereka.
    wah kayax ada yg udah mulai suka sukaan. tp wae wae.,.sooji melepaskan tangan myungsoo dan malah menghampiri seungyeol? kan myung tadi udah bilang jangan dilepaskan. ah sooji mah gitu.

    Like

  7. aaaahhhh…. suzy jangan terpengaruh sama seungyeol dia ada niat terselubung……
    next pengen liat moment woo bin suzy thor jebal…. whaiting

    Like

  8. Ohhhh,,jadi sungyeol gk benar2 suka sama suzy,dia cuma manfaatin suzy doang,astaga jahat nya..woo bin sosok oppa yang sempurna yg menjaga adiknyaa sepenuh jiwa..makin penasaran sama ff ini,lanjutt thor,FIGHTING.

    Like

  9. anyeong aku readers baru bangapta 🙂
    izin baca ya, sorry bru comment di part ini
    aku seneng karakter woobin disini yang sangat menjaga suzy walaupun diluarnya dia kayak gak peduli, moment myungzy nya jg lucu, rada kesel sama seungyeol
    terus sebenernya konflik apa yang dialami keluarga woobin dan suzy sampe sampe woobin benci sama ortunya sendiri?

    aku tunggu next chapternya ya fighting 🙂

    Liked by 1 person

  10. Ya jadi gitu permasalahan keluarga suzy….kirain yeol suka ma suzy bneran eh tp cma mau hartanya saja….iya q juga pengen endingnya suzy ma woobin bersama dalam arti sepasang kekasih

    Like

  11. oh my.. woobin disini sangat dewasa memang seharusnya siihh..
    aku suka cara dia menjaga adiknya, sungyeol ternyata? aku belum bisa percaya..
    heehh
    kelanjutannya ditunggu ya authornim

    Like

  12. omoo knp dilepass suzyy?? aigoo

    sungyeol spertinyaa manfaatiin suzy ne… setlahh ibunya suzy terancam tamat mw gapaii appanya suzyy

    Like

  13. Pingback: . . . . GRAY CIRCLE | Hanfubita

Leave a comment