Gallery

. . . . MY WEDDING part 1

Cast : Bae Suzy, park jiyeon, jung soo jung, Kim Myung Soo, GOT7

Other Cast :

Scriptwriter : bluebyta

Genre : Romance

Rating : PG 15

Disclaimer : cerita ini merupakan karya dan hak milik penulis akan tetapi tokoh dalam cerita merupakan milik orang tua dan agensi masing-masing. Tidak ada pelanggaran yang dimaksudkan dalam penggunaan tokoh selain untuk cerita.

***

“suez, ada pesan untukmu. Akan kukirim ke komputermu. Pastikan kau membacanya” ucap mina dari telepon
“emmm, arraso” jawabku singkat “akan kulakukan nanti” tambahku lalu menutup telepon
Aku mengikat rambutku sekenanya lalu meraih tas dan jaketku. Sambil membenarkan sepatu kets yang rasanya kurang pas, aku setengah berlari keluar dari ruanganku. Sekilas aku dapat merasakan aura bahagia begitu aku keluar dari ruanganku. Sepasang kekasih terlihat tengah menunggu. Kurasa mereka ingin menemui so eun eonni.
Saat aku memalingkan wajahku, terlihat mina yang sedang melempar tatapan tajam seolah berkata sudah kubilang buka pesannya. Aku hanya melempar senyuman padanya sambil menganggukkan kepalaku. Aku melangkah pergi masih dengan senyumanku
“aku akan kirimkan ke emailmu suez. Pastikan kau membacanya saat di taksi. Kau paham” teriak mina agak kesal. Teriakannya membuatku berhenti sejenak. Aku menempelkan telunjukku di bibir kemudian menunjuk pasangan yang sedang menunggu sebelumnya dengan ibu jariku. Mereka tengah menatap mina dengan tatapan yang aneh
Beberapa saat yang tercipta hanya keheningan sampai terdengar suara daun pintu yang diputar. Kurasa mina akan dapat masalah, itu pintu ruangan direktur. Aku mengerutkan keningku merasa ikut menyesal tapi kemudian tetap memutuskan untuk pergi.
***
Butuh waktu 15 menit menggunakan taksi untuk sapai ke gudang perusahaan kami. Dari luar tampak para pekerja sedang membersihkan dan membuat beberapa property. Aku melangkahkan kakiku ke gudang kain. Disana terdapat puluhan kain berbagai warna sebagai pelengkap dekorasi.
“suez, kau kemari lagi?” itu suara Jackson
“eoh, kali ini temanya golden luxury” jawabku “tanganmu baik-baik saja?” tanyaku saat melihat tangannya yang kini bebas
“tentu, perbannya dilepas kemarin. Apa kau mau minum kopi sebentar setelah selesai memilih?”
“tidak, aku masih punya banyak pekerjaan. Lagi pula bukankah sudah kubilang jangan terlalu dekat dengan diriku” rasa getir dan sedikit penyesalan bercampur di hatiku
“abaikan saja suez, yang melakukan ini orang gila” ia mengangkat tangannya yang baru sembuh “Dia akan berhenti kalau kau mengabaikannya dan sedikit memaksakan diri disamping seoarang lelaki” jelas Jackson meyakinkanku
“kau tak paham Jack, ini lebih parah. Aku pernah mencoba lakukan itu tapi namja yang bersamaku hampir mati karena tertabrak mobil. Bayangkan kalau namja itu adalah kau atau orang-orang di dekatku, kau akan menganggapku monster dan aku akan mengutuk diriku seumur hidup” aku mencoba mengabaikan Jackson dan memilih berjalan mencari kain
“kalau begitu kau perlu menghubungi polisi suez” usulnya
“aku mau yang ini jack” tunjukku ke salah satu kain berwarna keemasan “padukan dengan silver dan putih” tambahku “polisi tak akan membantu jack. Mereka hanya membuat semuanya makin rumit”
“jadi kemana aku harus memasangnya?” Tanya Jackson “lalu kau akan pasrah saja? Kau bisa melajang seumur hidup suez”
“ball room Sunny’s Hotel. Aku hanya perlu menghindar, itu saja. Sudahlah berhenti membahas itu. Aku harus menemui mark dan junior” jawabku mencoba menghentikan ucapan jackson yang memaksaku melapor polisi “untuk penataan dan desain ruangan sudah kudiskusikan dengan bambam kemarin”
“baiklah. Akan kuurus. Kau yakin tak mau minum kopi?”
“tidak jack. Aku pergi” ucapku sambil melangkah menjauh
***
Aku baru saja membuka pintu dan lagi-lagi aku terpana. Aku tak pernah bosan melihat gudang yang satu ini.
“hai suez” ucap salah seorang pekerja “cahaya seperti apa yang kau cari?”
“kali ini golden luxury. Kau bisa membantuku?” tanyaku
“tentu. Bagaimana kalau yang ini” dia berjalan menuju salah satu kotak kayu besar. Dinyalakannya saklar lampu dan kemilau keemasan tampak begitu mewah
“itu sangat bagus.tapi kurasa terlalu kasar kalau hanya itu. bagaimana kalau kita pakai 30% saja. Beri 50% dengan cahaya putih dan selebihnya hanya kuning lembut”
“terdengar bagus suez. Akan kulakukan untukmu. Dimana?”
“ball room sunny’s hotel. Aku tak melihat Mark. Dimana dia?”
“kepala bagian? kurasa di gudang property”
“ahhh, kebetulan sekali aku ingin kesana. Baiklah aku pergi dulu. Terimakasih atas bantuanmu”
“apapun untukmu suez”
***
“ada yang bisa membantuku?” ucapku setelah melihat mark dan junior tengah bercakap-cakap
“suez, kau buat masalah lagi dengan mina?” ucap junior segera setelah melihatku
Aihhh kurasa aku sudah diadukan “tidak. Aku Cuma belum sempat membacanya” jelasku “hai mark, aku baru saja dari tempatmu”
“aku disini sejak tadi. Benda-benda disini butuh kilauan” ucap mark
“tentu, kau ahlinya dalam kilauan. Junior aku butuh sesuatu untuk golden luxury”
“jadi itu temanya? Silahkan pilih apa yang kau mau” jawab junior
“bisakah aku dapatkan pohon keemasan dan bola-bola berlian berbagai ukuran. Aku juga butuh bunga mawar dan tulip kuning untuk altarnya”
“tentu. Tuliskan apapun yang kau butuhkan disini” junior memberikan selembar kertas padaku. aku mulai menulis semua yang kubutuhkan sementara junior dan mark melanjutkan perbincangan
“suez, mina menghubungiku lagi” ucap junior sambil menunjukkan ponselnya yang bergetar
“matikan saja ponselmu. Dia jadi menyebalkan sekali” jawabku
“memangnya kenapa kau tak membuka emailmu?” Tanya mark
Aku menghela nafas kasar “aku sudah selesai dengan ini” ucapku sambil menyerahkan list pada junior “saat ini aku masih mengurus sebuah pernikahan dan minggu depan jadwalku sangat padat. Ada dua pasang pengantin yang menikah di minggu yang sama tapi di tempat yang berbeda. Pasangan pertama akan menikah di sunny’s hotel sedangkan yang lainnya membuatku harus pergi ke busan” jelasku
Aku meraih tasku dan mengambil ponselku. Aku membuka email yang dikirim mina “junior, katakana padanya aku sudah membuka ini” aku membaca baik-baik isi emailnya dan berhasil tertegun karena sebuah kalimat ‘aku ingin pernikahanku digelar di ball room kingdom hotel’
“suez, kau baik-baik saja?” pertanyaan junior berhasil menyadarkanku “aku memanggilmu berulang kali” jelasnya lagi
Aku tak bisa lebih buruk lagi dari ini. sudah 2 tahun aku tak pernah ke kingdom. Dan kenapa harus sekarang? kurasa akan lebih baik kalau aku meminta bantuan so eun eonni untuk menghandle yang satu ini “aku baik-baik saja” ucapku meyakinkan kedua namja di depanku yang Nampak kebingungan akan sikapku “mark bisa kau buat 10% pencahayaan dialihkan untuk property?”
“tentu” jawab mark
“dan junior. Untuk bunga pengantin biar aku yang merangkainya. Cukup panggil aku seperti biasa”
“tentu suez, neo gwenchana?”
“eoh, apa ada yang berbeda dariku? Aku merasa baik. aku harus pergi sekarang. ada seseorang yang harus kutemui” ucapku lantas berlalu tanpa menunggu jawaban kedua namja itu
***
Author POV
Myungsoo baru saja selesai mandi. Namja itu memandang dirinya di kaca. Dari kaca yang berembun itu dilihatnya kilasan bayangan masa lalu. Masa dimana hatinya dapat berdebar pada perempuan untuk pertamakalinya dalam hidup.
Namja itu berjalan menuju ruang ganti. Disempatkannya meraih telepon dan menghubungi seseorang
“yeoboseyo”
“ini aku” ucap myungsoo
“arra. Ada apa myung?” Tanya lelaki dari seberang yang tidak lain adalah sahabat dekat sekaligus senior myungsoo, lee sunggyu
“hyung, apa kau melakukan apa yang kuinginkan?” tanyaku
“tentu. Aku sudah meminta yeojachinguku menghubungi perusahaannya. aku bahkan bilang kalau aku hanya ingin suez yang mengoordinir perniahanku. Tapi myung aku ini pewaris sunny’s hotel jadi kenapa aku harus menikah di hotelmu?”
“apa kau benar-benar tak tau alasannya hyung? Lagi pula hotelku memang lebih besar dan mewah dari milikmu”
“YA!” teriak sunggyu “sikap aroganmu itu kenapa masih kau simpan? Kenapa tidak kau tinggalkan di paris saja?”
“mianhae hyung” ucap myungsoo “aku hanya bercanda. Kau juga yang memancingku”
“baiklah aku juga minta maaf. Apa kau yakin mau mendekati suez. Apa kau pikir dia masih menyukaimu?”ucap sunggyu
“entahlah hyung, aku takkan tau bagaimana perasaannya kalau aku belum melihatnya secara langsung. Aku benar-benar memohon bantuanmu. Lagi pula suzy orang yang bagus dan rapi dalam hal seperti ini. pernikahanmu akan berjalan lancar”
“aku tau itu. aku akan berusaha membantumu myung. Tapi kau harus berhati-hati. Kurasa jung soo jung mulai kehilangan akal sehatnya. Aku bertemu dia beberapa waktu lalu dan aku mencari tahu tentangnya”
“arra, aku juga sudah mencari tahu. Ternyata dia masih mengganggu suzy. dia tak menepati janjinya”
“dia memang agak sinting myung. Tapi kurasa suez terlalu halus padanya. Yang dia lakukan hanya terus menghindar tanpa berusaha melawan” jelas sunggyu “lagi pula kenapa kau percaya pada janji soo jung? Kau pikir dia akan melepaskan suez kalau kau pergi? kurasa tidak akan semudah itu untuk yeoja yang gagal menikah karena calon suaminya menyukai orang yang mengurus pernikahannya. Tapi aku juga tak menyangka dendamnya berubah jadi kesintingan seperti ini”
“aku bahkan tak pernah berpikir bahwa aku calon suaminya” ucap myungsoo sambil menghela nafas “itu semua murni karena bisnis. Tapi aku sedikit bersyukur dia melakukan kesintingan itu. setidaknnya suzy masih sendiri hingga saat ini. kali ini akan kupastikan suzy mendapatkan kebahagiaan yang harusnya dia miliki”
***
aku melemparkan diriku ke sofa. Kurasa aku marah, atau khawatir? Entahlah, kepalaku terasa pening dan kenapa guci itu ada di ruanganku. Warnanya yang mencolok membuatku pusing. Rasanya mau gila. Kenapa aku dipermainkan oleh takdir. Selama ini aku mencoba diam dan berharap jung soo jung akan berhenti menggangguku tapi kenapa sekarang?
apa yang harus kulakukan sekarang. mina tak bisa membantuku, aku juga tak bisa menolak pekerjaan ini kecuali kalau aku ingin dipecat. Aisshhhh, kurang kerjaan sekali, dia kan punya hotel sendiri kenapa menikah di hotel orang lain.
“aaaarrrghhhh”
“wae wae wae?” pintu ruanganku dibuka, Nampak direktur dan mina dengan tergesa mendekatiku “gwenchana?” Tanya direktur
“angwenchana, bisakah so eun eonni yang melakukannya?” aku mencoba memasang ekspresi sesedih mungkin, tapi
“coba saja kalau kau berani dan kau boleh keluar dari sini” ucapnya kemudian melangkah pergi
“aaahhhhh,,,,issshhhh”
***
Aku tak bisa tinggal diam. Aku tak yakin apa yang akan aku katakana saat bertemu dengannya. Lebih parah lagi aku tak tau apa yang akan dilakukan jung soo jung kalau aku bertemu dengannya lagi. Satu-satunya harapanku adalah so eun eonni.
Aku tengah menunggu di coffe shop. Sudah hampir 1 jam tapi so eun eonni belum juga terlihat. Ayolah kumohon. Aku benar-benar tak bisa bertemu dia.
“bae suzy” aku mendengar seseorang memaanggil namaku. Suara itu, terdengar tidak asing. Suara yang tak pernah kudengar lagi sejak dua tahun yang lalu, suara yang tak ingin kudengar, dia memanggil namaku, bae suzy. suara itu, penuh kebencian.
Tiba-tiba terngiang di telingaku saat suara itu tercekat dua tahun yang lalu “kau! Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku. taukah kau betapa besar aku menyukainya? Taukah kau apa saja yang aku korbankan untuk mendapatkannya? Kenapa kau datang saat semua usahaku hampir berhasil? Kenapa? Bae suzy ingat aku baik-baik. aku tak akan membiarkan kehidupanmu tenang, aku akan menghancurkan hidupmu seperti kau menghancurkan hidupku. Aku akan membuat orang yang kau sukai tak bisa disampingmu. Ingat itu bae suzy”
Dia, jung soo jung
***
Author POV
So eun baru saja selesai berbicara dengan direktur. Yeoja itu saat ini sedang duduk termenung di ruangannya. Dia tahu benar bagaimana perasaan rekan kerjanya yang sudah dianggapnya adik sendiri itu. so eun ingat benar bagaimana suez begitu terpuruk setelah kejadian dua tahun yang lalu.
Dia sudah mencoba bicara pada direktur untuk menggantikan posisi suez dalam proyek ini tapi direktur tetap bersikeras. Meskipun sebenarnya ada sebersit pemikiran bahwa hal itu mungkin dapat membuat suez bahagia. Tapi rasanya terlalu beresiko mempertaruhkan kebahagiaan suez pada kemungkinan yang sangat kecil.
BRAAAKKK
“eonni! Aku tidak bisa melakukannya. Andwae eonni, aku lebih baik keluar dari sini daripada harus mengerjakan project itu” ucap suez, nafasnya berderu. Yeoja itu tengah khawatir
“tenanglah suez, duduklah dulu dan minum ini” so eun mengulurkan botol minuman yang entah dia dapat dari mana “ceritaan padaku apa yang membuatmu jadi seperti ini”
“dia menemuiku eonni, jung soo jung”
So eun terdiam sejenak kemudian yeoja itu mengerjapkan matanya berulang kali untuk membawanya kembali kedalam kesadaran “baiklah, katakana padaku apa yang dia katakana padamu”
“tidak, aku tak mau mengingatnya, aku tak mau melakukan ini eonni”
“bae suzy, tenanglah. Lihat aku” so eun menggenggam tangan suzy “kau bisa membuat semua penderitaanmu ini berakhir”
Suzy menatap so eun lekat seolah bertanya benarkah itu eonni?
“kau hanya harus mengambil project ini. bukan masalah besar kalau kau bertemu kim myungsoo, bukan masalah kalau kalian jadi dekat. Ani, kau memang harus dekat dengannya karena soo jung tak akan menyakiti myungsoo. Jika namja itu mencintaimu dia tak akan membiarkan soo jung bahkan sampai mendekatimu. Jadi kau harus membuat namja itu mencintaimu”
“andwae” jawab suzy memotong perkataan so eun “yeoja itu sinting eonni, dia bisa saja melukai myungsoo. Dan apa yang baru saja kau katakana berarti aku harus mempermainkan hati myungsoo? Andwae” ucapnya “arrgghhh ini membuatku gila”
“sadarlah bae suzy, kau tidak mempermainkan myungsoo. Apa kau tak sadar dengan perasaanmu sendiri? Kau bahkan enggan saat harus bertemu namja di kencan buta. Kau tak pernah membuka hatimu untuk orang lain bae suzy”
“kau salah eonni, aku enggan karena mereka bisa saja terluka dan itu memang benar terjadi” ucap suzy bengelak “dan myungsoo, geu namja bukan untukku eonni”
So eun melepas tangan suzy, yeoja itu menyandarkan dirinya ke sofa. Dia tak percaya dengan kemunafikan gadis itu. so eun menegakkan tubuhnya
PLAAKK sebuah tamparan keras mendarat di pipi suzy
“suez, ini sama sekali bukan kau. Kenapa kau jadi semunafik ini? Pikirkan baik-baik apa yang kau rasakan. Semua yang kukatakan tadi adalah satu-satunya solusi yang bisa kupikirkan untukmu kalau kau tak bisa menerimanya lebih baik kau kuatkan dirimu dan jangan meminta solusi dari masalah ini lagi padaku”
Suzy hanya memandang udara dengan tatapan hampa
“aku mengatakan ini kalau saja kau mau menerima saranku. Besok pagi jam 9 di kingdom, dia bilang calon pengantin perempuan ingin bertemu denganmu. Kau tentu tau bahwa bukan hanya itu.
.
TBC
Itu dulu ya chingu. To be continue dulu ya. Belum tau juga bakal jadi berapa part. Tergantung respon reader *bisik-bisik*. Tapi karena my wedding ini short stories jadi paling banyak juga 3 part. Nah untuk next partnya chingu, paling lambat author up 18 agustus ya. See ya *bow*

13 thoughts on “. . . . MY WEDDING part 1

  1. Ijin baca ya thorr, reader baru disini hehehe
    Jung soo jung kok jahat banget sih masa membenci suzy karna calon suaminya menyukai suzy lagian myungsoo jga gak suka sama dia harusnya dia nerima bukan memaksaan keinginannya sampe2 berbuat hal yg gila supaya suzy gak ada yg deketin ckck
    Next chapter ditunggu thor
    Fighting 😀

    Like

  2. Yah benar kata soeun, soojung tidak mungkin menyakiti myungsoo. Dan myungsoo tidak akan mungkin membiarkan soojung menyakiti suzy

    Like

  3. Jadi, Soojung dan Myungsoo itu tadinya akan menikah dan pernikahan mereka gagal karena Myungsoo menyukai Suzy? semakin penasaran, apa yg akan Suzy lakukan setelah ini, apakah dia akan menerima saran dari So Eun atau tetap menghindar seperti sebelumnya?
    Cerita yg menarik 🙂

    Like

  4. Ngeri bgt soojung dy saking g terima nya pernikahannya gagal smp ky org psyco gt sm suzy .. Bkn salah suzy krn soo malah cnt sm dy itu udh takdir nya kl soojung bkn jodohny soo

    Like

Leave a comment