Gallery

Stand by Me part 8

PhotoGrid_1469281777589Author : Numi
Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy
Rating : PG-15
Type : Chapter

Semua cerita, karakter, setting, alur dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta , atau produser dari media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Myungsoo, Bae Suzy, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

DON’T BE SILENT READER

Sorry for typo

Happy Reading ^^

Apa kau telah menemukan penggantiku? Aku penasaran wanita seperti apa yang bersamamu saat itu, Myungsoo Oppa. Aku tidak yakin kau sudah bisa melupakanku.

“Dokter Jung” panggil seorang dokter laki-laki yang berjalan ke arahnya.

Wanita itu menoleh, lalu kembali menutup pintu itu.

@@@

“Oh, Dokter Kang. Ada apa?”

“Apa yang kau lakukan di sini sepagi ini?”

“Aku baru saja selesai memeriksa pasien di kamar ini” ucapnya sambil menyunggingkan senyum. Walau pun terlihat jelas itu hanya senyuman yang dibuat-buat sekedar untuk sopan santun. Sesungguhnya dia sangat malas harus berbicara dengan dokter yang satu ini. Semua orang bahkan dirinya tahu jika dokter dengan nama lengkap Kang Minhyuk itu telah lama menyukainya. Sudah lebih dari lima kali dia mengajaknya untuk berkencan. Dengan wajah culunnya dan kacamata bulat itu tentu saja membuatnya sama sekali tak tertarik. Terlebih saat itu dia memiliki kekasih tampan dan baik, yang cukup bisa membuatnya tak ingin berpaling. Tapi setelah mengetahui jika kekasihnya itu akhir-akhir ini menunjukkan keseriusan padanya. Lalu ketika kekasihnya itu melamarnya tentu saja dia menolaknya. Dia tidak ingin memiliki hubungan yang serius dengan laki-laki mana pun meski dirinya tergolong wanita yang setia. Dirinya akan memutuskan mereka, jika menurutnya mereka mulai serius.

Jung Soojung membungkuk pamit pada Kang Minhyuk. Dia tak ingin berlama-lama berada di sana. Ini sungguh memuakkan dan terasa sangat mengganggu baginya.

Berlalu dan berjalan cepat begitu saja. Dia harus secepatnya menjauh dari laki-laki ini. Tanpa peduli bahkan repot-repot untuk menoleh ke belakang.

Sial. Aku tak bisa melihat wanita itu. Dokter Kang sialan.

@@@

“Tidak mau” jerit Suzy ketika akan mendapat suntikan. Entahlah, dia sendiri tidak tahu untuk apa dirinya di suntik. Dia benar-benar merasa ngeri melihat ujung jarum yang terlihat mengkilat-kilat di hadapannya. Ketika jarum infus menembus kulitnya dia tidak merasakan apa pun karena memang dirinya masih belum sadar.

“Tidak, tidak, tidak. Sudah kukatakan jauhkan benda itu dariku. Aku tidak membutuhkannya. Pergi sana” usirnya pada seorang perawat wanita lalu memalingkan wajah ke arah lain.

“Bae Suzy” panggil Il Hwa.

“Aku tidak mau Eomma!” serunya dengan suara lantang.

“Jangan bertingkah kekanakan.”

“Tidak mau!” jeritnya memenuhi ruangan.

“Jika kau tidak mau, aku akan meninggalkanmu di sini sendirian” ancam Il Hwa sambil mendekati pintu, siap untuk membukanya.

Mendengar ancaman ibunya, Suzy masih teguh pada pendiriannya. “Terserah Eomma, aku tetap tidak mau”. Biarlah, dia sendiri di sini. Itu urusan nanti. Yang terpenting dia tidak ingin di suntik.

“Benarkah?”. Il Hwa melirik putrinya sambil menaikkan alis.

Suzy terdiam. Tidak menjawab pertanyaan ibunya.

“Aku pergi”. Wanita paruh baya ini keluar dari ruangan itu. Ketika pintu tertutup, langkahnya juga terhenti. Menghembuskan nafas berat. Anak itu sungguh menuruni sifat penakut dari suaminya.

Sunggingan senyum terlihat dari wajahnya. Dia memiliki ide yang cemerlang. Sangat cemerlang, Lee Il Hwa. Kau baru saja memiliki pemikiran yang sangat keren. Dengan semangat membara dia kemudian melanjutkan langkahnya.

@@@

Kim Myungsoo bisa bernafas lega setelah menutup pintu. Dia tidak bertemu dengan anggota keluarga Bae. Dan itu lebih dari cukup untuk membuatnya bisa hidup dengan tenang.

“Akhirnya aku…”. Perkataannya benar-benar belum selesai. Ketukan pintu di belakangnya kembali membuatnya menoleh dan berjalan ke sana. Bahkan bisa dikatakan dia tidak berjalan. Hanya memutar tubuhnya, karena dia belum beranjak dari tempat itu.

Nafasnya tercekat, matanya melebar jika bisa bahkan lebih lebar dari seharusnya. Apa yang dia pikirkan menguap begitu saja.

“Myungsoo-ssi”. Panggil wanita paruh baya, tentu saja sudah dapat diketahui pemilik suara itu. IBU BAE SUZY.

Myungsoo menahan nafasnya. Tangan kanannya masih berada di kenop pintu. Dia tidak bisa membiarkan wanita paruh baya ini memasuki rumahnya begitu saja. Myungsoo tahu pasti sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi padanya. Karena firasatnya sangat buruk sekarang.

“Aku membutuhkan bantuanmu.”

Benarkan. Perkataan Nyonya Bae membuat Myungsoo melorotkan bahunya. Tangan kanannya juga terlepas dari kenop pintu. Apalagi yang akan dikatakan Nyonya Bae ini padanya. Dia sedang menahan emosi.

“Kelihatannya kau sedang tidak sibuk. Aku baru saja dari rumah sakit. Suzy tidak ada yang menjaga. Bisakah kau ke sana untuk menjaganya malam ini?”

Myungsoo menatap Il Hwa. Sebenarnya dia ingin sekali menolak. Dia sangat lelah, dan membutuhkan istirahat. Tapi karena tidak enak hati menolaknya. Dia mengiyakan.

“Iya bibi, saya akan ke sana. Tapi satu jam lagi. Saya harus bersiap-siap terlebih dahulu.”

Senyum sumringah langsung terpancar dari wajah Il Hwa. Apa yang dia inginkan berhasil.

“Kalau begitu aku pulang dulu. Terima kasih banyak Myungsoo-ssi”.
Setelah kepergian Il Hwa, dia kemudian langsung menutup pintu. Tubuhnya lemas seketika. Dengan berjalan malas dia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sebelum pergi ke medan perang.

@@@

“Yoon Hye-ah” panggil Myungsoo melalui telepon. Dirinya berencana memberitahu Yoon Hye jika malam ini dia tidak pulang. Adiknya tentu saja belum pulang dari tempatnya bekerja karena berhubung sekarang masih sore. Dan entah kenapa juga Woohyun menutup restaurannya lebih awal sehingga membuatnya harus melakukan kegiatan yang bisa terbilang mulia tapi dengan perasaan sangat sangat berat hati. Alias terpaksa.

“Iya Oppa, ada apa? Adakah sesuatu yang terjadi?” tanya Yoon Hye sambil mengernyitkan dahi. Dari suara kakak lelakinya seperti seseorang yang mengalami sesuatu yang buruk. Jangan-jangan?

“Aku malam ini tidak pulang. Nyonya Bae datang lagi ke rumah dan memintaku untuk menjaga Bae Suzy malam ini. Apa kau tahu, aku ingin segera pindah dari rumah itu secepatnya.”

Yoon Hye tergelak. Jika di pikir-pikir baru kali ini kakaknya sefrustasi sekarang. Ah tidak, dia melupakan kejadian itu. Tapi untuk kasus saat ini berbeda. Ketika kakaknya di putuskan Soojung dia cenderung diam. Tetapi, kakaknya sekarang terus saja mengoceh. Hal ini malah terlihat lebih baik. Sejak kapan kakaknya menjadi secerewet ini?

Dengan tangan kiri yang sibuk mengaduk adonan kue sedangkan tangan kanannya memegang ponsel membuatnya sedikit kesulitan. Lalu dia memindahkan ponselnya di telinga kiri kemudian mengapitnya dengan bahu. Sementara kedua tangannya dia gunakan seperti semula. Tangan kanan memegang alat pengaduk kue dan tangan kiri untuk memegang wadah.

“Benarkah? Wah, aku sungguh takjub dengan semua keanehan keluarga itu. Oppa yang sabar saja. Siapa tahu Bae Suzy memang sudah ditakdirkan dengan Oppa” ucap Yoon Hye dengan tampang yang mengejek. Myungsoo tentu saja tak bisa melihatnya, tapi dia bisa merasakan dari cara bicara adiknya.

“Ya, kau mulai berulah lagi. Ya sudah, kututup.”

“Yoon Hye benar-benar menyebalkan” gumamnya lalu menyenderkan tubuh di kursi bus. Adiknya itu terus saja mengejeknya. Mentang-mentang dia sudah menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu ketika Nyonya Bae mendatangi rumahnya dan mengatakan sesuatu yang membuatnya terngiang-ngiang dengan kejadian itu. Sebenarnya apa yang salah dengannya hingga harus bertemu dengan keluarga Bae?
Myungsoo meremas-remas rambutnya dengan kesal ketika bus yang ditumpangi berhenti di tempat tujuannya. Hanya cukup menyeberang dan berjalan sekitar sepuluh meter dia sudah tiba di rumah sakit.
Setelah menaiki lift dan berjalan melewati beberapa ruangan, dia tiba di depan ruangan tempat Suzy dirawat. Tiba-tiba, dia menjadi urung untuk masuk. Langkahnya sedikit mundur. Tepat diwaktu bersamaan pintu terbuka. Seorang pasien wanita dan walinya berjalan melewatinya.

“Oh, kau ingin menemani yeojachingumu bukan? Kenapa tidak langsung masuk. Kasihan dia bertengkar dengan ibunya dan ditinggal pergi begitu saja” kata wanita itu tak jauh darinya.

Kim Myungsoo mengusap tengkuknya yang tak terasa gatal. Membalas ucapan wanita itu dengan senyuman. Ucapan wanita tadi membuatnya semakin malas untuk kesini. Ini untuk pertama kalinya sejak beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya tiga hari. Dirinya tak berkunjung. Myungsoo kemudian melangkah masuk ke ruangan yang pintunya masih terbuka tersebut. Bae Suzy sedang tidur. Wajah wanita itu terlihat begitu damai. Cantik. Bibirnya terlihat mengguman tak jelas. Tanpa berpikir lebih lama dia mendekati ranjang. Duduk di kursi di sebelahnya. Mengamati lagi wajah wanita ini dari dekat. Tak terduga Myungsoo mendekatkan wajahnya ke wajah Suzy. Bibir merah Bae Suzy sangat terlihat menarik baginya. Dia mengecup perlahan bibir itu dengan bibirnya. Tiba-tiba, jantungnya berdegup dengan kencang. Seolah tersadar dia kembali ke tempat duduknya. Ada apa dengannya? Perasaan apa ini? Kenapa muncul begitu tiba-tiba?

@@@

Soojung mengepalkan tangannya kuat-kuat. Menyaksikan dengan kedua matanya sendiri ketika lelaki itu mencium wanita yang statusnya menjadi pasien di rumah sakit dimana dia bekerja. Kejadian tak terduga ini. Membuatnya begitu marah.

“Kenapa Anda diam saja Dokter? Tidak masuk?”

Mendengar perkataan seorang pasien membuatnya tersadar. “Ah, aku baru saja akan masuk” suara Soojung terdengar kikuk.

“Anda sama saja dengan kekasih Nona Bae.”

Apa? Kekasih Bae Suzy? Astaga. Benarkah?

Soojung berjalan di belakang pasien yang juga penghuni ruangan ini. Hanya saja, dia tidak tahu apa yang akan dilakukannya sekarang. Beberapa waktu lalu dia sudah diperiksa oleh Dokter Lee. Sebenarnya dia kesini hanya untuk melihat dari dekat Bae Suzy. Setelah beberapa hari lalu rencananya digagalkan oleh dokter Kang.

“Soojung?”

“Ah, Oppa.”

“Apa kau akan memeriksanya?” ujar Myungsoo melihat keberadaan Soojung disana. Suaranya terdengar sangat aneh ditelinganya.

“Tidak. Eh, iya” balas Soojung salah tingkah.

“Melihat Bae Suzy sedang tidur, aku tidak ingin mengganggunya. Aku permisi dulu Oppa” pamitnya kemudian berjalan keluar.

Soojung berjalan dengan cepat menuju ruangannya bekerja. Ini membuatku gila. Ada apa denganmu Jung Soojung!

@@@

Myungsoo mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya. Memandangi layar ponselnya yang menunjukkan jam 9 malam. Waktu begitu cepat berjalan. Dia melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan pada wanita yang tertidur pulas di depannya semenjak 4 jam yang lalu. Menopang sikunya di tempat tidur, kemudian memijit-mijit keningnya. Pikirannya sudah tidak waras. Dia mencuri ciuman dari wanita ini. Bagaimana jika Suzy bangun? Apa yang harus dikatakannya pada wanita ini? Sialan. Gara-gara bibir merah itu dia tergoda dan kehilangan kendali diri. Bibir yang seolah menyihirnya dan membuatnya tidak sadar. Ketika mengecupnya saja bibir itu terasa lembut sekali. Dia mengingin… Myungsoo menggeleng cepat. Mengusap kasar wajahnya. Dia harus mencuci mukanya untuk menjernihkan semua pikiran konyol ini.
Mendorong pelan kursi agar tidak menimbulkan suara yang mengganggu. Bisa-bisa Suzy terbangun dan dia seperti tikus kejepit. Yang tak tahu harus sembunyi kemana saat tertangkap basah oleh seekor kucing.

“Ah, segar sekali. Seharusnya aku ke sini dari tadi” ucap Myungsoo setelah membasuh wajahnya. Helaian rambut depan hitamnya meneteskan air hingga mengalir di pelipisnya. Dia memandangi wajahnya dari pantulan cermin besar di depannya. Mengusap cermin itu yang terkena uap agar dirinya terlihat jelas dengan punggung tangannya. Dirinya menatap tepat di mata dirinya sendiri.

Haruskah kepada wanita itu hatinya diberikan sekarang juga? Kurasa tidak karena aku masih belum bisa. Mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukannya. Tapi jika sesuatu yang tidak kuinginkan terjadi? Entahlah…

Kim Myungsoo merasa sedikit lega karena dia telah membuat keputusan. Dia ingin membentengi hatinya agar tidak jatuh pada siapa pun. Termasuk Bae Suzy. Namun sekarang memikirkan akan bertemu dengan Suzy setelah ciuman itu, membuatnya sangat kikuk.

Gerak-gerik matanya mengamati langit-langit lorong bercat putih itu. Sepi. Hanya ada dirinya yang berjalan di sana. Ternyata suasana ini mengingatkannya pada film horor yang ditontonnya beberapa minggu yang lalu. Membuatnya merinding. Sungguh. Berharap cepat sampai di tempat tujuannya. “Kenapa lorong ini terasa panjang sekali. Sialan.”

Meskipun tak terlihat semenyeramkan di film-film yang saat hantu muncul dengan keadaan gelap tapi kalian tidak pernah tahu kejadian apa yang pernah terjadi di tempat ini. Lampu-lampu cukup terang. Sehingga memudahkan dia untuk berjalan.

Myungsoo menghela nafas lega setelah menutup pintu. “Akhirnya.”

“Oppa” ucap Suzy dengan suara serak.

Suara itu membuat Myungsoo sangat terkejut lalu menoleh seketika. Semenjak kapan Suzy bangun? Aku harus bersikap biasa. Myungsoo berdehem pelan sebelum memulai berbicara.

“Ah, kau sudah bangun. Lanjutkan saja tidurmu. Maaf membuatmu terbangun” ucap Myungsoo sambil berjalan.

“Kenapa kau di sini? Mana Eomma? Jangan katakan jika Eomma yang memintamu kemari?”

Myungsoo mendudukkan diri di kursi. “Apa yang kau katakan memang benar.”

“Astaga, Eomma benar-benar. Mianhaeyo Oppa” kata Suzy menyesal.

“Tidak apa-apa Bae Suzy. Sungguh” balas Myungsoo dengan tulus. Walaupun sejujurnya tidak dengan beberapa jam yang lalu. Tapi dia kini merasa tidak masalah dengan ini semua.

“Setelah sembuh aku akan mentraktir Oppa, bagaimana? Sebagai ucapan terima kasih.”

“Awas saja jika kau membohongiku.”

“Tidak akan.”

@@@

Suzy telah menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Hanya berbaring dan tak bisa pergi kemana-mana membuatnya bosan setengah mati. Dia tidak akan lagi dekat-dekat dengan sepeda. Itu membuatnya kapok. Pengecualian jika ada yang memboncengnya. Dirinya terkikik geli membayangkannya.

“Kau” teriak Jiyeon.

Suzy terlonjak dari tempat duduknya. “Kau membuatku jantungan Park Jiyeon” sungutnya.

“Kuperhatikan ada sesuatu yang tak beres denganmu. Tidak ingin berbagi cerita denganku” tawar Jiyeon sambil menggerak-gerakkan kedua alisnya.

“Sayangnya tidak ada. Jangan marah. Memang tidak hal yang perlu diceritakan.”

“Aku percaya. Bagaimana hubunganmu dengan Kim Myungsoo. Ada kemajuan?”

“Apa maksudmu? Hubunganku dengannya biasa saja tidak ada yang lebih. Hanya sebatas adik kakak. Jangan berpikir terlalu jauh.”

“Bae Suzy. Antara pria dewasa dan wanita dewasa yang tidak memiliki hubungan keluarga tidak ada yang namanya adik kakak. Kau terlalu polos. Apa kau tidak merasakan sesuatu?”

“Tidak ada Park Jiyeon.”

“Kau harus berpikir lagi untuk mencari pendamping hidupmu. Usiamu akan terus bertambah. Kau tidak akan semakin muda Suzy-ah. Wajahmu sebentar lagi akan keriput.”

“Kau jangan berbicara seperti itu padaku. Kau seharunya introspeksi diri. Bercerminlah. Usiamu sama denganku. Kau saja malah belum membawa satu lelaki pun ke rumah.”

“Suzy-ah. Kau meremehkanku. Aku memang tidak berniat membawanya. Karena memang sudah ada. Tapi…”

Suzy membelalakkan mata. Sepupunya ini memiliki lelaki. Siapa? Tidak mungkin. Dia tidak pernah melihatnya bersama dengan lelaki selama ini. Tentu saja kecuali keluarganya.

Lonceng berbunyi. Sesosok laki-laki membuka pintu dan menginjakkan kakinya di sana. Dengan balutan jas hitam, kemeja putih dan dasi yang terpasang rapi. Dia tersenyum lebar.

Suzy dan Jiyeon menoleh. Rasa kagum jelas-jelas terpancar dari cara pandang keduanya.

“Lama tidak bertemu” ucapnya sambil melambaikan tangan ke salah satu dari wanita itu.

TBC

Author gak akan banyak ngetik, sadarlah para silent readers !

23 thoughts on “Stand by Me part 8

  1. Waahh myungsoo nyuri ciuman pas suzy tidur..kkkk
    Lets see apakah myungsoo berhasil membentengi hatinya atau malah makin terperosok..dan siapakah pria yg datang menjenguk suzy
    ..makin penasaran
    . Ditunggu next partnya yaa.. hwaiting

    Like

  2. Hai author aku reader baru dan langsung loncat ke part 8 ini haha oke berhubung udahbaca di partini jd aku koment di part ini aja dulu yang lain nya nyusul karna belum tau betul cerritanya

    Like

  3. Semakin penasaran dengan next nya 🙂
    dipart ini moment myungzy sangat sweet kkk~ myung kayanya mulai ada rasa gitu sama suzy wkk~ waah masalah besarnya soojung -_-
    ditunggu nextnya authornim~ Cheer up^^

    Like

  4. wah wahh
    nemu ffmyungzy lagiiii

    anyeong haseyo
    nita inmda
    rieder bruuu

    hwhwhe
    maaf kan daku
    aku bru bca di part 8 ini
    jdi masi rada bingung ma critanya
    si myung kyanya nutup hatinya…
    gra2 sojung yaàa

    tu siapa lagi namja yang datang
    trus dia nyapa sapa
    suzy or jiyeonn?
    di tunggu kelanjutannya

    fighting thor

    Like

  5. Si soojung panas lihat myung kisse suzy hahahaha itu menyenangkan,semoga aja myung bisa cepat melupakan si soojung.
    Dan namaj yg baru muncul tadi,apakah itu kekasihnya jiyeon?

    Like

  6. Myungsoo… berani2nya mencuri ciuman Suzy, awas nanti ketagihan kkkkk
    Soojung cemburu? sebenarnya apa sih maunya? bingung…
    Siapa namja yg datang itu? kekasih Jiyeon kah?
    Penasaran… langsung baca next part, gomawo 🙂

    Like

  7. Ecieeee pencuri ciuman suzy.. Jajahaha
    Ooh soojung mutusin myungsoo gara2 ga mau seriuus2 tooh.. Tapi akhirnyaa cemburuu gituu.. Kesiaan..
    Siaapaa pacaar jiyeeon ? Omooo

    Like

  8. Kenapa soojung cemburu aneh?
    Myungsoo bakal bilang ke suzy nggak ya kalo dia udah cium suzy diem2.. laki2 itu siapa? Jangan2 laki laki yang dibilang jiyeon

    Like

Leave a comment