. . . . JOURNEY PART 9

JOURNEY PIC 2

Title : Journey

Cast : Bae Suzy, park jiyeon, jung soo jung, kang min hyuk, Kim Myung Soo, yoo seung ho

Other Cast : _¿_

Scriptwriter : bluebyta

Genre : friendship, Romance

Rating : PG 15

Lenght : Chaptered

 

NB : tulisan bercetak tebal adalah Myung Soo, tulisan bercetak miring adalah flashback

Disclaimer : cerita ini merupakan karya dan hak milik penulis akan tetapi tokoh dalam cerita merupakan milik orang tua dan agensi masing-masing. Tidak ada pelanggaran yang dimaksudkan dalam penggunaan tokoh selain untuk cerita.

happy reading and sorry for typo

***

Jiyeon sedang berbaring di kamar rumah sakit. Sedari tadi dia hanya diam dengan air mata yang tak mau berhenti. Bukan karena rasa sakit akibat kecelakaan yang baru saja menimpanya, jiyeon hanya mendapat 3 jahitan di keningnya, tapi karena ingatan yang baru saja datang padanya.

Pintu terbuka, disana, park han jul dan seung ho masuk bergantian. Seung ho tidak terlihat baik. Tangannya kanannya dibalut dan dipenuhi lebam biru. Jiyeon buru-buru menghapus air matanya. Menatap ayahnya haru.

“gwenchanha?” tanya han jul

“eoh. Nan gwenchanha appa” jawab jiyeon dengan senyum yang terlihat dipaksakan

“mianhae jiyeon-ah, jongmal mianhae” ucap seung ho pada yeoja dihadapannya. Baru saja kemarin dia meminta ijin pada ayah jiyeon agar merestui dan mempercayai dirinya, tapi sekarang jiyeon sakit karena dirinya.

“gwenchanha seung ho-ah. Hanya tiga jahitan. Kau bahkan punya luka yang lebih parah. Lebih baik kau pulang dan istirahat” ucap jiyeon

Seung ho menatap jiyeon penuh penyesalan. Apa ini pengusiran? Atau jiyeon memang khawatir? Dengan enggan seung ho meninggalkan ruangan itu setelah sedikit membungkukkan badan pada han jul.

Suasana menjadi sedikit kaku sampai akhirnya jiyeon membuka suara “mianhae appa” kata jiyeon

“untuk?”

“eomma. Aku mengingatnya” air mata jiyeon tak bisa ditahan lagi. Jawaban itu jelas saja mengagetkan han jul. Kenyataan bahwa putrinya telah mengingat kejadian 8 tahun yang lalu, akan membuatnya dan putrinya merasakan sakit lagi.

***

Suzy baru saja selesai mandi. Pukul 6 pagi di swiss. Dan aroma tubuh suzy berhasil mengusik namja yang sedang tidur di sofanya. Suzy menggelengkan kepala, berjalan ke arah myungsoo dan bertanya “kau mau bangun atau tidak?”

“hemmm” myungsoo bergumam dan membuka matanya “bae biseo, kau mengusikku di pagi hari dengan aroma tubuhmu. Tapi aku menyukainya, membuatku ingin memelukmu?”

“mwo? Shiero. Dasar mesum? Apa kau mau mati hari ini?” ucap suzy sambil memukuli myungsoo

Namja itu berdecak “ani suzy-ah. Lupakan saja. Aku akan ke kamarku untuk mandi dan sarapan.” Hanya itu yang dikatakan myungsoo. Myungsoo pergi begitu saja sedangkan suzy sedang berpikir keras tentang apa yang baru saja dikatakan namja gila itu. Satu-satunya namja yang berhasil membuatnya uring-uringan dan terjaga semalaman.

Flashback

Suzy memutar kepalanya menatap myungsoo yang terduduk lemas di ranjang dan tengah memandangnya “apa aku boleh ke kamar mandi? Aku mual” ucap myungsoo

Tanpa menunggu persetujuan, myungsoo berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi perutnya. Suzy mengambil alih tumpukan dokumen itu dari petugas hotel dan memintanya membawakan makanan sebelum suzy mengizinkan petugas hotel pergi.

Dengan susah payah suzy membawa dan meletakkan dokumen itu di meja. “kemana saja dia seharian ini? dokumen ini bahkan dua kali lipat lebih banyak dari milikku” suzy menghela nafas kelelahan kemudian menyusul myungsoo.

“gwenchanha?” tanya suzy setelah membuka pintu kamar mandi

Myungsoo menyandarkan tubuhnya yang lemas di dekat wastafel “angwenchanha. Kepalaku pusing. Kurasa aku harus tidur sekarang” ucap myungsoo sambil terhuyung, mencoba keluar dari kamar mandi

Suzy mendekat dan membantunya berjalan “kau harus makan”

“shiero, aku mau tidur saja”

Suzy menghela nafas “baiklah, kau boleh tidur. Tapi katakan dulu padaku apa yang kau makan pada saat jam makan malam?”

“kurasa aku lupa makan” ucap myungsoo

“mwoya” suzy mendorong myungsoo ke atas ranjang “kau tak makan malam? Lalu apa yang kau makas saat jam makan siang?”

Myungsoo berpikir keras. Mencoba mengingat apa yang dia makan siang tadi “angin” ucapnya

Suzy menepuk dahinya. Dia tak habis pikir dengan cara myungsoo mengabaikan diri sendiri “apa kau juga tak makan sesuatu di pesawat?”

“tidak ada makanan. aku naik kereta. Tidak keren kalau aku mengurus tiket pesawat. Harusnya sekertaris yang melakukannya. Tapi tadi aku minum kopi”

“astaga kim myungsoo pantas saja kau seperti orang mabuk. Kau tak makan apapun dan bepergian dengan kereta yang penuh sesak? kalau begitu kau harus makan sekarang atau aku kembali ke seoul besok pagi dan urus saja sisa pekerjaan sendiri”

“kenapa kau selalu saja mengancamku. Kau pikir aku kerja untuk siapa? Baiklah berikan makanannya padaku”

“tunggu sebentar, petugas hotel akan mengantarnya kemari” suzy baru saja selesai bicara dan pintu diketuk. Petugas hotel memberikan makanannya pada suzy kemudian undur diri.

“makanlah” ucap suzy sambil memberikan makanan pada myungsoo yang sedang menyandar di kepala tempat tidur

Myungsoo menerima makanan itu dan dengan malas memakannya. Dia lapar, tapi rasanya sangat mual. Kalau saja yeoja yang duduk di sampingnya ini tidak mengancam, dia jelas-jelas sudah tidur.

“kemana saja kau pergi hari ini?”

“london, italia, spanyol dan belgia.”

“bagaimana bisa secepat ini? apa kau memeriksa kondisi fisik perusahaan?”

“tentu saja cepat. Kau tak tau betapa hebat dan jeniusnya aku eoh? Aku sudah memeriksa semuanya” ucap myungsoo lalu menyuapkan makanannya lagi

“bagus kalau beritu. Berarti tinggal tersisa 5 perusahaan yang ada di negara ini. biar aku yang kerjakan itu. Besok istirahatlah di sini.”

“andwae. Kita kerjakan bersama saja” kata myungsoo sambil menyuapkan makanan terakhir ke mulutnya “aku sudah selesai”

Suzy menatap myungsoo. Kenapa dia sangat keras kepala “baiklah, kita berangkat pukul delapan saja”

“katamu bukan pekerja namanya jika berangkat pukul delapan”

“ini pengecualian. Lihat dirimu. Kau benar-benar sakit” kata suzy sambil membereskan piring makan “sekarang ganti pakaianmu dan kau bisa tidur”

Seperti sudah terbiasa disuruh-suruh. Myungsoo beranjak dari tempat tidur dan berganti pakaian. Setelah selesai mengganti pakaiannya myungsoo keluar dari kamar mandi, tapi dia tak mendapati suzy ada di sana “aisshhhh, kenapa dia pergi. harusnya dia menungguiku. Memangnya siapa yang membuatku seperti ini. dia benar-benar yeoja yang tidak peka”

Myungsoo merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Sudah hampi 10 kali dalam 5 menit dia menggubah posisi tidurnya tapi dia tetap tidak bisa memejamkan mata. Myungsoo terduduk frustasi di ranjangnya lalu memilih pergi. dia beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya. Mengetuk pintu kamar suzy, aniya, lebih tepatnya menggedor kamar suzy.

“ada apa?” ucap suzy setelah membuka pintu dan mendapati myungsoo sedang berdiri disana

Myungsoo tak menjawab. Dia mendorong pintu, menarik tangan suzy, kemudian menutup pintunya “kau harus bertanggung jawab”

“bertanggung jawab apanya?”

“aku bekerja keras karena kemauanmu itu. Kau bilang mau berlibur. Kau harus bertanggung jawab. Aku mau tidur disini. Kau jangan pergi. aku akan tidur di sofa” ucap myungsoo sambil membaringkan diri di sofa “jalja, suzy-ah”

Suzy memandangi myungsoo sambil memikirkan perkataanya tadi

Flashback end

***

Sejak tadi soo jung terus saja mencoba menghindari min hyuk. Bukan karena tak suka, entah kenapa tapi soo jung menyukai perlakuan min hyuk kemarin, tapi karena ini pertama kalinya. Setiap melihat min hyuk rasanya ribuan kembang api dinyalakan di jantungnya. Dan sialnya namja itu sedari tadi mencari soo jung. Soo jung benar-benar membutuhkan seseorang untuk menyembunyikannya sekarang.

Saat ini dia berada di pusat perbelanjaan di brazil. Tujuannya kesini untuk memeriksa, tapi dia malah berakhir dengan bermain peta umpet bersama min hyuk. Soo jung bersembunyi di antara pakaian-pakaian mahal, tanpa dia sadari, soo jung bersembunyi di antara pakaian rancangannya.

Soo jung benar-benar kaget saat seseorang menepuk bahunya. Dia menoleh sangat pelan. Sial, itu salah seorang rekannya saat membuat gaun untuk kontes kecantikan. Yeoja itu mengamati soo jung lekat. Mencoba mengingat-ingat, tapi yeoja itu benar-benar tak ingat. Saat kemudian yeoja itu menatap lurus ke depan, sebuah poster besar memperlihatkan foto krystal jung berada tepat dibelakang soo jung.

“krystal jung?”

Soo jung tak bisa berkata apapun. Yang terlintas di otaknya hanyalah lari. Dan itulah yang akhirnya dia lakukan. Dan yang lebih sial lagi, yeoja itu mengejar soo jung. Soo jung mencoba mempercepat larinya tapi itu sudah lari tercepatnya. Soo jung merutuki dirinya sendiri karena sejak dulu dia benci pelajaran olahraga.

Seperti dewa penolong, sebuah tangan tiba-tiba menariknya dan membekap mulutnya. Menyembunyikan soo jung diantara tumpukan kardus. Kang min hyuk, untung saja namja itu datang tepat waktu. “nyaris bukan? Kau berhutang padaku nona.” Soo jung hanya bisa menatap min hyuk karena mulutnya masih saja di bekap “hutangnya lunas jika kau mau jadi yeojachingu-ku. Setuju?” soo jung berpikir sejenak, mencoba mencari alasan untuk menolaknya, tapi tak ada satupun yang membuat min hyuk buruk di matanya. Soo jung menganggukkan kepalanya membuat senyuman lebar tergambar di wajah min hyuk.

***

Suzy dan myungsoo kembali ke hotel pukul 7 malam. Masing-masing dari mereka membawa tumpukan dokumen. Hari ini bukan hari yang melelahkan karena semuanya ditangani berdua. Mereka baru saja masuk lift dan ponsel suzy berdering

“ponselmu berdering. Berikan dokumennya padaku” kata myungsoo. Suzy memberikan dokumennya dan berhasil membuat myungsoo sedikit merunduk karena terlalu berat.

“yeobseo. Appa wae?” di seberang sana han jul tidak bisa tenang meskipun seung ho sudah ratusan kali menenangkannya “apa jiyeon ada di sana? Dia menghilang sejak 1 jam yang lalu”

“mwo? Menghilang? Dia tidak disini appa. Bagaimana bisa dia menghilang?”

“dia mengingatnya suzy-ah. Jiyeon mengalami kecelakaan siang tadi. Dan itu membuatnya mengingat kejadian 8 tahun yang lalu.”

Suzy terpaku di tempatnya. Dia lemas sekarang. Bahkan tidak cukup kuat untuk mengangkat tangannya.

“gwenchanha suzy-ah?” tanya myungsoo sedikit khawatir melihat perubahan suzy

Suzy tidak menjawab. Pintu lift terbuka. Disana, tepat di depan kamar suzy, jiyeon duduk meringkuk. Yeoja itu menangis, tubuhnya bergetar hebat. Suzy yang melihat jiyeon disana bergegas menghampiri sahabatnya itu.

Suzy berlutut di hadapan jiyeon “jangan menangis jiyeon-ah”

“mianhae suzy-ah” jiyeon mengatakan itu berulang-ulang tanpa berani memandang suzy

Myungsoo benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi “bisakah seseorang mengatakan padaku apa yang sedang terjadi?”

“myungsoo-ah, kurasa aku tidak bisa mengurus dokumen itu malam ini. aku akan ceritakan nanti, apa kau keberatan?”

Belum sempat menjawab, pintu lift terbuka. soo jung dan min hyuk, mereka segera pergi ke swiss setelah soo jung mendapat telepon dari ayahnya. Dia tau benar kemana jiyeon akan pergi. dugaannya diperkuat saat ayahnya berkata kalau ingatan jiyeon kembali. Soo jung berlari menghampiri suzy dan jiyeon “gwenchanha jiyeon-ah. Jangan menangis” ucap soo jung “lebih baik kita masuk”ajak suzy

Mereka bertiga masuk ke kamar suzy, menyisakan dua orang namja yang kebingungan di lorong hotel. “sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya min hyuk

Myungsoo menendang kaki min hyuk “ahhh appo” teriak min hyuk

“aku datang kemari mencarimu dan kau pergi ke amerika. Itu pasti karena jung soo jung” ucapan myungsoo disambut cengiran oleh min hyuk “sahabat macam apa kau ini?” cibir myungsoo sambil masuk ke kamarnya.

***

Suzy dan soo jung mendudukkan jiyeon di sofa. Suzy memeluk jiyeon erat untuk menenangkannya dan menghentikan tangisannya. Sementara soo jung menghubungi appanya kalau jiyeon ada bersamanya sekarang.

“tenanglah jiyeon-ah, jangan menangis, jebal” ucap suzy menepuk-nepuk pelan punggung jiyeon. Rasanya suzy juga ingin menangis, tapi kalau dia melakukannya, jiyeon akan semakin histeris.

“mianhae suzy-ah” dan kalimat itu keluar lagi dari mulut jiyeon

“gwenchanha. Aku tak apa-apa. Aku bersumpah, aku tak marah apalagi membencimu. Eomma pergi karena itu sudah waktunya untuk pergi. disini aku bukan satu-satunya yang menderita. Kau bahkan harus dipisahkan dari ibumu?” ucap suzy

Jiyeon tak mengatakan apapun. Dia hanya terus menangis “berhentilah menangis. Atau kau mau aku panggilkan psikiater?”

“andwae. Biarkan aku mengingat ini suzy-ah” kata jiyeon sambil melepaskan pelukannya dari suzy

“kalau begitu berhentilah menangis. Dasar cengeng” ledek soo jung yang baru selesai menghubungi appanya

“kau meledekku? Ini keluar sendiri tau. Aku tak bisa menghentikannya. Dan lagi, aku tak pernah menangis tujuh tahun terakhir” jiyeon mencoba membela diri

“lihatlah, uri jiyeon yang galak telah kembali” kata suzy. Soo jung tersenyum kemudian diikuti jiyeon “lebih baik kita tidur. Apa kau tak lelah menangis terus dari tadi?”

“tentu saja lelah. Tapi air matanya tak mau berhenti” ucap jiyeon

“karena sekarang sudah berhenti, ayo kita tidur. Sudah lama kita tidak tidur bersama” ucap suzy beranjak dari sofa dan menuju tempat tidur. Secara otomatis soo jung dan jiyeon mengikuti suzy.

***

Pintu diketuk. Myungsoo segera berlari ke arah pintu dan membukanya. Soo jung dan suzy ada di sana.

“apa yang terjadi?” tanya myungsoo

“bisakah kami masuk dulu?” kata soo jung

“eoh” myungsoo mempersilahkan kedua yeoja itu masuk

Soo jung memilih duduk di sofa panjang dengan min hyuk sementara myungsoo dan suzy duduk berhadapan dan dibatasi meja kecil.

“jadi?” tanya min hyuk

Suzy menarik nafas, bersiap untuk membuka luka lama “saat itu usia kami belum genap 15 tahun. Eomma berjanji mentraktir ice cream jika aku, soo jung dan jiyeon bisa memenangkan perlombaan di sekolah. Karena rumah kami berbeda, kami memutuskan bertemu di kedai. Jiyeon dengan ibunya, sedangkan aku dan soo jung berangkat bersama eomma”

“dimana eommamu?” sela min hyuk yang kemudian mendapat tatapan mematikan dari myungsoo karena memotong perkataan orang lain.

“appa dan eomma bercerai. 2 tahun sebelum kejadian itu. Aku tak tau eomma dimana sampai sekarang

“mianhae soo jung-ah. Harusnya aku tak menanyakannya” ucap min hyuk yang dibalas senyuman oleh soo jung. Myungsoo masih terus menatap min hyuk seolah berkata makannya kau lebih baik diam saja

“lanjutkan suzy-ah” ucap myungsoo

“kami baru saja selesai dengan ice cream kami saat kami sadar jiyeon tak ada di samping kami. Jiyeon memiliki rasa ingin tau yang besar jika sudah tertarik pada sesuatu. Kami mencari jiyeon kemana-mana. Kami menemukannya, bertepatan dengan mobil eomma jiyeon yang sudah melaju. Jiyeon ada di sana. Eommaku dan eomma jiyeon meminta kami menunggu sementara mereka mereka mencoba menghentikan jiyeon” mata suzy mulai berkaca-kaca

“berhentilah suzy-ah. Biar aku yang lanjutkan” ucap soo jung “kami menunggu sangat lama. Tapi mereka semua tidak kembali. Sampai yong won appa menjemput kami. Sepertinya langit runtuh hari itu. Kecelakaan membuat eomma suzy meninggal sementara jiyeon dan eommanya dirawat di rumah sakit. Ibu jiyeon harus kehilangan sebelah kakinya karena kecelakaan itu. Sementara jiyeon tak sadarkan diri hampir satu bulan”

Myungsoo berjalan ke arah suzy. Duduk di sampingnya dan memberikan pundaknya untuk yeoja itu. Suzy jelas tak akan mampu menahan air matanya.

“kakek jiyeon membawa putrinya pergi. memisahkan jiyeon dengan ibunya. Tidak seorangpun tau dimana mereka sampai sekarang.” Lanjut soo jung

“ karena kecelakaan itu, dua minggu penuh suzy mengurung dirinya di kamar. Sampai suatu hari, entah apa yang membuatnya keluar, suzy pergi menemui jiyeon. Menjaga dan mengurusnya selama jiyeon tak sadar. Sampai jiyeon bangun. Semua orang berharap jiyeon lupa akan kejadian itu, tapi nyatanya tidak. Jiyeon terus saja menangis dan menyalahkan dirinya setelah mengingat dan tau apa yang terjadi. Han jul appa menghubungi psikiater dan dalam waktu satu bulan jiyeon melupakan semua itu. Semua kembali seperti semula. Seperti tak pernah terjadi apapun.”

“lalu bagaimana dia bisa ingat?” tanya myungsoo

“tadi siang dia mengalami kecelakaan dengan seung ho” jawab soo jung

“mwo? Seung ho? Apa dia baik-baik saja?” myungsoo bertanya dengan panik

“melihat jiyeon hanya terluka seperti itu, aku yakin seung ho baik-baik saja” jawab min hyuk

Myungsoo menghela nafas lega. 15 menit berlalu tanpa ada yang bersuara. Suzy sudah kembali tenang. Dia membuka suara “aku rasa sekarang sudah baik-baik saja. Aku menerima semuanya dan kurasa jiyeon juga bisa menerima semuanya sekarang. Dia memutuskan untuk mengingat kejadian itu”ucap suzy. Ruangan kembali hening untuk beberapa menit

“Ahh iya soo jung-ah, kemarin kau mengirim pesan padaku. Apa yang terjadi?” tanya suzy

“semua ulah namja ini” soo jung menunjuk min hyuk

“naega wae?” tanya min hyuk

“kau tak mau mengaku? Kau menciumku” teriak soo jung

“MWO???” teriak suzy dan myungsoo bersamaan

“kenapa kalian berteriak. Itu bukan masalah kan. Sekarang dia yeojachinguku” kata min hyuk dengan senyumannya

“MWO???” suzy dan myungsoo kembali berteriak bahkan lebih keras

TBC

27 thoughts on “. . . . JOURNEY PART 9

  1. Hahahahhaha astaga kang min hyuk cara nembak macam apa ituu knp ga romantis bangettt
    aigooo soojung udah ngaku ama suzy. Min hyuk siap2 kena semprot suzy klo soojung knp2. Hemm seung ho mana ne. Aigoo makanay jgn ngebut2 yaa.

    Like

  2. oooh jd gitu ceritanya pntesan jiyeon ngurung sndri mulu
    woaaa soojung sm minhyuk aja dh jdian kpn myung sm suzy nyusul? kkk

    Like

  3. Si jiyeon udh inget smw.a ternyata
    untunglah suzy bias memaafkan jiyeon dan akhirnya mereka kembali seperti dulu.
    Soojung-minhyuk udh resmi pacaran. Kapan myungy dan seunho-jiyeon resmi jga,,?

    Like

  4. Ternyata benar, Jiyeon ga sengaja nabrak eommanya dan eomma Suzy, sedih 😦
    Tp untungnya Suzy bisa nerima semuanya dan mereka tetap bersahabat sampai sekarang 🙂
    Gomawo author, langsung baca next partnya ne author 🙂

    Like

  5. Terungkap sudah mengenai hubungan suzy dan jiyon. Tapi mereka sepertinya uda bisa menerimanya.
    apa myungso uda mulai menyukai suzy.

    Like

  6. Jiyon dah ingat ms lalu’y. Hmmm gtu yea crita’y msalalu omma suzy jiyon n omma jiyon.
    Minyuk n soojung dah jdian. Myungzy histris kkkk
    kpn myungzy jdian?

    Like

  7. Aigo akhirnya jiyeon mengingat smua msa lalunya and untung dy punya soojung ama suzy yg bisa buat hibur dy tragis bnget yah kakeknya juga jahat bisa2’a dy memisahkan ibu and anak .

    Like

  8. ouhhh myungzyy udahh ada kemajuann wkwkwk
    3 couplee nyaa sweet yaaaa hahah tp kasihan jiyi kaya merasaaa bersalahhh gt…..
    suzy jg…

    Like

  9. Terungkap jg masa lalu Jiyeon ma Suzy.
    Myungzy kaget amat ngedengar Hyukstal pacaran,
    jd penasaran reaksi mereka klo tau Jiyeon ma Seungho jg pacaran.

    Like

  10. jiyeon jd g berhenti nangis karena merasa bersalah. tapi sepertinya ibu soojung dan jiyeon masih ada tp g tau dimana rimbanya, aku kira ibu jiyeon jg ikut tewas di kecelakaan itu ternyata nggak dan kakek jiyeon membwanya pergi entah kemana. soojung udah jadian dgn minhyuk ciee chukkae. suzy shock dengernya. mungkin akan lebih shock lg kalau ada berita seunho dan jiyeon jg jadian.

    Like

  11. Jelas apa yang terjadi sekarang, dan semoga selanjutnya akan tetap baik2 saja, Suzy, Jiyeon, Soojung persahabatan mereka benar2 menyentuh. Aigoo…. Ck…ck…… Minhyuk dan Soojung kyeopta….

    Like

  12. Jadi bgtu ceritanya… Berarti jiyeon tdak hilang ingatan setelah kecelakaan itu, dia mengingat semuanya. Tpi demi kesehatannya jga mereka terpaksa membuat dia melupakan kehadian itu. Sedih jga yah ;( tpi untungnya persahabatan mereka tdak pecah 🙂
    hihi soojung sdah jadian dengan minhyuk… Tinggal menunggu peresmian jiyeon dan seungho eh tpi bukannya mereka sdah jadian yah? Dan untuk myungsoo dan suzy sepertinya akan memakan waktu dan persaan yg lbh untk mereka bersama karna tn. Bae sepertinya blm mau melepaskan suzy

    Like

Leave a comment